Pentas 'Dionysus' akan Gunakan 6 Bahasa Lokal Indonesia

Pentas 'Dionysus' akan Gunakan 6 Bahasa Lokal Indonesia

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 20 Sep 2017 19:45 WIB
Foto: Tia Agnes/detikHOT
Jakarta - Pertunjukan 'Dionysus' garapan produksi Bumi Purnanti Indonesia dan Suzuki Company of Toga bakal dipentaskan pertama kali di dua negara pada 2018. Uniknya pementasan yang disutradarai oleh Tadashi Suzuki itu juga akan menggunakan enam bahasa lokal Tanah Air. Seperti apa?

Asisten sutradara Bambang Prihadi saat jumpa pers menuturkan ada 15 total pemain dan sebanyak 13 berasal dari Indonesia. "Mereka akan berdialog menggunakan bahasa ibu mereka masing-masing," katanya di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (20/9/2017).

Aktor-aktor Indonesia nantinya memakai bahasa Batak, Rejang, Madura, Manado, Sunda, dan Jawa (dialek Yogyakarta, Brebes, dan Banyumas). "Mereka bakal ngomong pakai bahasa itu dan pemain Jepang dan China juga pakai bahasa ibu mereka sendiri juga," lanjut Bambang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pementasan 'Dionysius' disutradarai oleh maestro teater Tadashi Suzuki dan diproduksi bersama dengan SCOT (Suzuki Company of Toga). Ceritanya sendiri diadaptasi dari tragedi Yunani kuno berjudul 'The Bacchae' yang ditulis dramawan Athena Euripides.

Dionysus yang berarti Dewa Anggur bermaksud menghukum Pentheus (Raja Thebes). Dia pun memikat hati para wanita di Thebes satu per satu dan menggiring mereka ke Gunung Cithareon. Tak hanya bahasa lokal Indonesia saja yang dimasukkan dalam pertunjukan namun juga musik tradisi dari berbagai wilayah di Indonesia yang dikomposeri oleh Midori Takada.

Kostum 'Dionysus' sendiri juga bakal ditambahkan oleh desainer Tanah Air Auguste Soesastro yang menggunakan kain unik. Rencananya, pertunjukan premiere dunia ini digelar musim panas 2018 di Toga Art Park of Toyama Prefecture Jepang dan Indonesia pada Oktober 2018.

(tia/nu2)

Hide Ads