Bagi Mouly Surya, film dinilainya sebagai penyampai pesan yang tepat atas keresahannya tentang suatu hal. Di lain sisi, film juga ia jadikan cara untuk merayakan sesuatu.
Sutradara 37 tahun ini pun menjadikan 'Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak' sebagai sebuah perayaan. Perayaan atas apakah?
Sebagai sosok yang peduli terhadap perempuan film ini diakui Mouly menjadi simbol perayaan terhadap kaum hawa sekaligus feminisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Film yang tayang perdana di Festival Cannes di Perancis ini membawa sosok perempuan Sumba bernama Marlina yang mencoba bertahan ketika rumahnya didatangi tujuh orang perampok. Para perampok itu tak hanya ingin mengambil harta bendanya, namun juga mengancam nyawa dan kehormatan dirinya.
Cerita film ini awalnya milik Garin Nugroho. Mouly kemudian mengembangkannya menjadi naskah film bersama Rama Adi.
Tak ada proses audisi yang ia lakukan. Namun sejak ia menyelesaikan naskahnya, Marsha Timothy menjadi kandidat utama yang ia rencanakan untuk bisa memerankan Marlina.
"Dari awal, memang saya ajak Caca ngobrol soal film ini. Dia baca dari sinopsis sampai skenario yang udah jadi, dan ya udah akhirnya dia mau (memerankan Marlina," tutur sutradara berambut pendek ini.
Tak hanya karena kedekatan personal, namun Marsha dinilainya memiliki hal yang ia inginkan dari seorang aktris untuk berperan sebagai Marlina.
"Ada sisi strong sekaligus vulnerable yang ada di dia. Tapi selebihnya, dia bisa menangkap apa yang saya mau," pungkas Mouly.