Kepada detikHOT, Srihadi menceritakan asal muasal lukisan yang berjudul 'Air Mancar' serta lukisan 'Jayakarta' tersebut.
"Saya akhirnya melihat lagi lukisan Air Mancar setelah 44 tahun yang lalu," ujar Srihadi ketika ditemui di kediamannya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada Selasa (22/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam dokumentasi yang diberikan Srihadi kepada detikHOT disebutkan lukisan 'Air Mancar' dilukisnya pada 1973. Lukisan cat minyak di atas kanvas itu berukuran 130 x 130 cm. Karya 'Air Mancar' dipamerkan pertama kali di pameran tunggal Srihadi di Pusat Kesenian Jakarta (PKJ), kompleks Taman Ismail Marzuki, dari 2-8 November 1974 oleh Dewan Kesenian Jakarta.
![]() |
Lukisan 'Air Mancar' kembali dipajang di pameran Paviliun DKI Jaya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 20 April 1975. Saat itu, Ali Sadikin yang menghadiri eksibisi marah melihat lukisan Srihadi.
Lukisan yang menampilkan landmark Ibu Kota itu menggambarkan gedung bertingkat yang terdapat banyak iklan papan reklame. Ada Hitachi, Toyota, Toshiba, Sony, dan lain-lain. Ditambah lagi dengan tulisan 'Sontoloyo!!! Apa ini reklame barang2 Jepang??' yang sengaja dituliskan Bang Ali di lukisan tersebut.
Simak video 20detik di bawah ini:
Dari situ, Ali Sadikin meminta dibuatkan lukisan baru yang diberi judul 'Jayakarta'. Lukisan yang lebih bersih dan menggambarkan Jayakarta sejak 1527 hingga 1970an yang terbagi ke dalam enam panel.
Di pameran yang berjudul 'Menyingkap Ja(YA)karta' selain dua lukisan tersebut juga dibuat lukisan 'From Jayakarta to the Glorious Maritime Nation', serta karya-karya Srihadi lainnya.
Simak artikel berikutnya!
(tia/tia)