.webp)
Patung yang terdiri dari empat segmen Tembok Berlin itu masing-masing berukuran 3,60 tinggi x 1.20 meter. Teguh Ostenrik yang menyaksikan 'kekejaman' Tembok Berlin saat menetap di Jerman itu terpanggil untuk membawa empat segmen asli Tembok Berlin ke Tanah Air pada 1990 silam atas dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Setahun beikutnya, mendiang Wiyogo Atmodarminto menyetujui pembangunan 'Patung Menembus Batas' untuk diletakkan di area publik Jakarta. Namun, rencana tersebut harus gagal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua puluh enam tahun berlalu, saya melihat konsep instalasi Patung Menembus Batas masih relevan dengan kondisi saat ini," ujar Teguh Ostenrik ditemui di kawasam Pacific Place Jakarta, belum lama ini.
 Teguh Ostenrik Bikin Karya Instalasi dari Tembok Berlin Foto: Teguh Ostenrik/ Pribadi |
Teguh sudah merencanakan akan membuat 13 figur manusia besi yang bakal mendampingi tembok Berlin. Figur manusia dibuatnya sebagai sosok manusia yang sekeras baja tapi bisa bergerak luwes di atas pasir putih. Simbol gersangnya menembus batas pemisah.
"Patung Menembus Batas ini sebagai karya naratif agar mengingatkan manusia, siapa saja, agar tidak mengulang tragedi kemanusiaan yang pernah terjadi," ungkap Teguh.
Di perayaan kemerdekaan ke-72, dia pun merasa 'tembok-tembok' pemisah di antara rakyat masih terasa. "Sejarah jangan dilupakan. 'Menembus Batas' segala perbedaan yang ada, menyatukan pikiran dan perbuatan untuk membangun bangsa," pungkasnya.
(tia/doc)
