Siapa Saja Para Perempuan Chairil dalam 'Perempuan Perempuan Chairil'?

Siapa Saja Para Perempuan Chairil dalam 'Perempuan Perempuan Chairil'?

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Sabtu, 19 Agu 2017 20:10 WIB
Foto: Happy Salma dan lainnya (Saras/detikHOT)
Jakarta - Dalam pementasan 'Perempuan Perempuan Chairil', ada sejumlah aktor dan aktris kenamaan yang ikut bergabung. Di antaranya adalah Reza Rahadian, Chelsea Islan, Marsha Timothy, Tara Basro, dan Sita Nursanti.

"Orang mengenal Chairil Anwar itu sangat miskin, menggelandang. Orang lupa ia juga seorang don juan, anak gaul Menteng, ini lah poin yanh kemudian diangkat. Apa yang menarik adalah kisah cinta Chairil," jelas Agus Noor yang berperan sebagai sutradara dan penulis naskah dalam lakon ini ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (19/8/2017).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 11 perempuan, dipilihlah empat tokoh yang dianggap paling berpengaruh pada sajak-sajak Chairil Anwar. Mereka adalah Ida Nasution (diperankan oleh Marsha Timothy), Sumirat (diperankan oleh Tara Basro), Sri Ajati (diperankan oleh Chelsea Islan), dan Hapsah Wiraredja (diperankan oleh Sita Nursanti).

Sedangkan tokoh Chairil Anwar diperankan oleh aktor peraih Piala Citra Reza Rahadian.

Menurut Agus Noor, setiap perempuan memiliki kesan tersendiri dalam hidup Chairil Anwar.



"Ida Nasution adalah perempuan yang cerdas. Pada zamannya, ia sudah pakai rok dan bisa menyetir mobil," ujar Agus Noor.

"Perempuan yang menguasai tiga bahasa, Prancis, Inggris, dan Belanda. Ia selalu sinis pada Chairil. Ini menjadi bahwa Chairil menyukai perempuan-perempuan cerdas," lanjut Agus Noor.

Sedang Sri Ajati adalah perempuan yang berhasil mematahkan hati Chairil Anwar. Ia juga, yang menjadi inspirasi Chairil dalam menulis salah satu puisi terbaiknya 'Senja di Pelabuhan Kecil'.



"Cinta yang romantik, cinta yang platonis, tapi cinta bertepuk sebelah tangan. Bahkan, hingga Chairil Anwar meninggal, Sri tidak tahu itu," cerita Agus Noor.

Sedangkan Sumirat, menurut Agus Noor, adalah perempuan yang penuh tenaga, penuh gairah.

"Fase pemberontakan Chairil terlihat pada sajak-sajaknya, liar, penuh gairah, dan apa yang disebut sastra hari ini, sajak yang binal," urainya.



Chairil pernah mengajak Mirat menikah, namun sayangnya, Mirat realistis dan memilih untuk menikah dengan seorang prajurit tentara.

Perempuan yang keempat adalah perempuan dimana Chairil Anwar melabuhkan hatinya dan menikah, Hapsah Wiraredja.

"Hapsah itu seorang pegawai yang mapan, gajinya lebih tinggi dari seorang Chairil yang romantis dalam kemiskinan dengan segala pemberontakkannya," ujar Agus Noor.

Pentas yang diproduseri oleh Happy Salma ini akan manggung di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada 11 dan 12 November 2017. Harga tiket dibanderol mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta. (srs/wes)

Hide Ads