Buku Kumcer Okky Madasari Rayakan 10 Tahun Berkarya Sebagai Penulis

Buku Kumcer Okky Madasari Rayakan 10 Tahun Berkarya Sebagai Penulis

Tia Agnes - detikHot
Senin, 07 Agu 2017 09:30 WIB
Buku Kumcer Okky Madasari Rayakan 10 Tahun Berkarya Sebagai Penulis Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - Okky Madasari baru saja menerbitkan buku kumpulan cerita pendek (cerpen) perdana yang berjudul 'Yang Bertahan dan Binasa Perlahan'. Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama (GPU) ditulis sebagai pengingat proses berkarya Okky selama satu dekade.

Ditemui di sela-sela perayaan ASEAN Literary Festival (ALF) 2017, Okky menceritakan buku kumcer tersebut yang pertama setelah rilis lima novel.

"Ini pertama kalinya saya menerbitkan kumcer, ini pun bukan tiba-tiba cerita yang baru saja saya tulis. Saya tulis selama satu dekade, dari 2007 sampai 2017," kata Okky Madasari di Gedung Tjipta Niaga, Kota Tua, Jakarta Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Novel pertama Okky yang berjudul 'Entrok' rilis pada 2010 silam. Sebenarnya sebelum tahun tersebut, Okky sudah mulai menulis cerita pendek yang saat itu menjadi konsumsi pribadinya saja.

Dengan menerbitkan buku kumcer 'Yang Bertahan dan Binasa Perlahan', menjadi karya baru yang terpenting dalam proses kepenulisan Okky. Para pembaca bisa melihat konsistensi dan proses yang berkembang di diri Okky.

"Kita bisa melihat perjalanan kepengarangan seseorang, itu penuh dengan naik-turun karena gagasan selalu bergerak. Cara teknik selalu berkembang dan gimana kadang penulis menghasilkan karya yang kata pembaca ini kurang kuat dan ini yang kuat," tutur Okky.

'Yang Bertahan dan Binasa Perlahan' diterbitkannya bertepatan dengan usia proses kepengarangan yang ke-10 tahun. "Saya pikir satu dekade ini bukan sebentar, kalau saya tidak bisa bertahan mungkin setahun, dua tahun saya sudah menyerah," pungkasnya.



Perempuan kelahiran 30 Oktober 1984 silam sebelumnya menerbitkan novel 'Entrok' yang berhasil mencuri perhatian pembaca. Novelnya lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris 'The Years of the Voiceless'. Novel keduanya '86' terinspirasi kasus-kasus korupsi di KPK yang pernah diliput Okky saat menjadi jurnalis.

Di tahun 2012, Okky menerbitkan 'Maryam' yang mengangkat kisah pengusiran warga Ahmadiyah memenangkan penghargaan sastra tahunan Khatulistiwa Literary Award. Berikutnya ada 'Pasung Jiwa'. Novel kelimanya berjudul 'Kerumunan Terakhir'.


(tia/tia)

Hide Ads