Saksikan video 20detik mengenai Teater Koma di sini:
Saat jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya (GIK) Jakarta Pusat, Nano menceritakan dirinya mendatangi seluruh panti jompo yang ada di Semarang, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta. Di kota-kota tersebut, dia menemukan fakta mencengangkan.
"Di Yogyakarta kalau orang tua tinggal di panti jompo harus membayar Rp 8 juta per bulan. Di Semarang Rp 7 juta, dan Bandung Rp 6 juta per bulan. Pada akhirnya rumah jompo itu menjadi bisnis yang semuanya dianggap usaha," ujar sutradara Nano Riantiarno, Rabu (26/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam panti jompo, pendiri kelompok Teater Koma itu menuliskan banyak cerita dan karakter. Ada dua dunia, si kaya dan si miskin yang akan dihadirkannya. Ada juga persoalan rasis yang dibeberkan Nano.
"Ada sebuah pembelajaran yang ada di lakon ini. Saya ceritakan ada suatu negara bernama Hindiana Sasa yang selalu dibicarakan dua kakek di dalam panti. Orang-orang tua di panti jompo bicara korupsi yang dilakukan anak-anaknya," pungkas Nano.
Pertunjukan Teater Koma 'Warisan' dipentaskan selama 10 hari berturut-turut mulai tanggal 10-20 Agustus 2017 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta Pusat.
(tia/nu2)