Diterbitkan oleh Falcon Publishing, novel 'Anak Rantau' berbeda dari segi penjualan. Setelah masa preorder, pihak penerbit menjualnya terlebih dahulu di toko buku online baru nanti di toko buku pada umumnya. Selama empat minggu lamanya, 'Anak Rantau' menempati posisi pertama dalam Top 20 Best Seller di toko buku online bukabuku.com.
"Saya bersyukur karena apa yang saya tulis disenangi, diapresiasi, dan membuat penasaran para pembaca," tutur Ahmad Fuadi, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini strategi marketing dari penerbit ya. Yang saya pahami memang langkah awal pemasaran novel 'Anak Rantau' dengan memanfaatkan media online dulu penjualannnya. Setelah dirasa waktu tertentu sudah cukup baru nanti dipasarkan di toko-toko buku dan dipasarkan secara konvensional," katanya lagi.
Novel 'Anak Rantau' pun menjadi salah satu novel yang paling banyak dicari saat ini. Menurutnya, novel tersebut memuat banyak cerita lokal.
"Di novel ini ada banyak banget pesan. Misalnya ada pesan pendidikan bagi generasi muda. Tapi pesan utamanya adalah rekonsiliasi, mengobati luka masa lalu dengan berdamai, caranya memaafkan, lepaskan lalu lupakan. Ceritanya masih relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Judul 'Anak Rantau' memiliki kedekatan dengan masyarakat pembaca karena dalam hati manusia pastinya pernah merantau," pungkas Ahmad Fuadi.
Novel ini menceritakan tentang petualangan Hepi bersama Attar penembak jitu dan Zen yang penyayang binatang. Semua tokoh ini bertualang mendatangi sarang jin, menghadapi lelaki bermata harimau, memburu biduk hantu, dan menyusup ke markas pembunuh.