Pekan lalu, tersiar kabar patung ikan karya Nyoman Nuarta di kawasan Pangandaran, Jawa Barat, dirobohkan tanpa sebab. Pihak Pemerintah Daerah (Pemda) berdalih tak tahu asal muasal patung tersebut, tentang seniman pembuatnya, dan mengira patung milik sebuah perusahaan rokok.
Sebenarnya bagaimana cerita Nyoman Nuarta ditawari menciptakan patung ikan Pangandaran?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyoman Nuarta mencerita di dekade 1970-an setamatnya kuliah, dia mengikuti sayembara Patung Bung Karno. "Saya menang di situ, jadi orang-orang mulai tahu karya saya dan setelahnya ada permintaan patung dari mereka (Pemda Pangandaran)," tutur Nyoman Nuarta kepada detikHOT, belum lama ini.
Patung ikan yang diciptakan Nyoman Nuarta berada di lokasi pusat kota serta tempat lalu lalang kendaraan. Lokasi tersebut dinilai pas memajang patung ikonik kota.
"Itu sekitar dekade 1970 atau awal 1980-an. Di karya-karya awal saya," lanjut Nyoman Nuarta.
Sampai sekarang Nyoman sudah menciptakan hampir ratusan karya. Karyanya tersebar di berbagai kota di Tanah Air. Karyanya juga terpajang di NuArt Sculpture Park, Bandung. Menurutnya, keberadaan seni patung dan alam harus menyatu.
"Seni budaya dan alam, harus menyatu. Secara riil, bisa menghadirkan uang. Kalau kebudayaan dihancurkan sendiri berarti mempersulit hidup kita. Kita masing-masing harus mengembangkan kebudayaan lalu orang akan tertarik datang. Membangun patung adalah cara saya membangun keindahan kota," pungkas Nyoman Nuarta.
(tia/dar)