Mekhit pun muncul. Dia mengenakan setelan jas berwarna putih lengkap dengan sarung tangan. Tingkahnya pongah dan disegani pengikutnya. Namanya ditakuti dan jejak kriminalnya tak ketahuan polisi.
Di satu sisi, Si Juragan Pengemis bernama Natasasmita Picum sedang merapatkan barisan. Sebagai seorang pebisnis, Picum dikenal kepala bagi pengemis-pengemis yang ada di Batavia. Jika ingin mengemis, seseorang harus mendapatkan Surat Izin Usaha dari dirinya dengan membayar sejumlah uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lakon berjudul 'Opera Ikan Asin' garapan Teater Koma itu dipentaskan merayakan hari jadi grup teater tersebut ke-40 tahun di Ciputra Artpreneur Theatre, mulai Kamis (2/3) hingga Minggu (5/3) mendatang. Pentas berdurasi 3 jam 10 menit itu memukau penonton dari awal hingga berakhirnya dengan standing ovation.
Simak: Teater Koma dan 40 Tahun Berkarya di Panggung
![]() |
Lakon yang disadur dari lakon 'The Beggar's Opera' karya Jon Gay dan 'The Threepenny Opera' Bertolt Brecht itu sebelumnya telah dipentaskan dua kali. "Pertama tahun 1983 dan 1999, dan sekarang 2017. Hanya ada dua pemain yang dulunya pernah ikut dan sekarang semua pemain baru," tutur sutradara Nano Riantiarno, usai pentas, Rabu (1/3/2017).
Nano menceritakan lakon tentang ketimpangan sosial dan hukum yang penuh ketidakjelasan masih relevan dipentaskan di masa kini.
"Para petinggi hukum bersahabat dengan para penjahat kakap, sogok-menyogok adalah sebuah kewajaran. Hukum pun bisa disandera oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan pribadi. Zaman di mana titah penguasa tertinggi memutar balik keputusan pengadilan. Naskah ini akan ditampilkan sama seperti naskah yang asli, komposisi musik karya Kurt Weill yang terkenal dalam lakon 'The Threepenny Opera' pun tidak diubah, hanya diaransemen kembali oleh Fero," katanya.
![]() |
Latar Batavia abad ke-20 zaman Hindia Belanda itu ditampilkan secara sempurna oleh tim produksi Teater Koma. Artistik tiga buah kapal, ruangan Natasasmita Picum, sel besi di ruang kepolisian, hingga fasad depan Museum Fatahillah sebagai lokasi pemacungan Mekhit pun tampil tanpa cacat. Termasuk detail dari peralatan makan, pakaian, dan suasana di abad ke-20.
"Akhir cerita dari 'Opera Ikan Asin' juga mengejutkan. Ternyata si Raja Bandit justru dianggap jadi pahlawan. Ini ironi," kata Nano.
Teater Koma pertama kali mementaskan lakon tersebut pada 30 Juli hingga 8 Agustus 1983 di Teater Tertutup Taman Ismail Marzuki. Dipentaskan lagi pada 20-21 Agustus 1983 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki. Di tahun 1999, Teater Koma menampilkan lakon tersebut di Graha Bhakti Budaya pada 10-24 April 1999.
'Opera Ikan Asin' akan dibuka untuk publik mulai hari ini hingga Minggu (5/3) mendatang. Yuk, segera beli tiket 'Opera Ikan Asin'!
Baca Juga: Tiket Pementasan 'Opera Ikan Asin' Ludes Hampir 90 Persen
(tia/mmu)