Harian Financial Times mempublikasikan novel-novel terjemahan bahasa Inggris edisi tahun ini. Novel 'Man Tiger' diterjemahkan oleh Labodalih Sembiring (Verso) menempati posisi keempat karena novel yang menceritakan tentang kritik kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.
Di posisi pertama ditempati oleh 'The Parable Book' karya Per Olov Enquist yang diterjemahkan oleh Deborah Bragan-Turner (MacLehose Press). Otobiografi tentang kerinduan dan kehilangan itu menceritakan tentang pertemuan seorang wanita berusia 51 tahun dari Stockholm, mengunjungi kampung halamannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di posisi pertama, ada novel 'Human Acts' karya Han Kang yang diterjemahkan oleh Deborah Smith. Nama Han Kang kian mewarnai industri penterjemahan novel di dunia, karena novelnya 'The Vegetarian' berhasil meraih International Man Booker Prize di tahun 2016.
Selanjutnya, ada 'NO Knives in the Kitchens of this City' karya Khaled Khalifa yang dterjemahkan Leri Price (The American University in Cairo Press). Latar yang menceritakan kota tragis Aleppo ini menceritakan konflik berkepanjangan dari warga Aleppo. "Kota-kota mati ini sudah seperti orang mati," tulis Khalifa, salah satu novelis paling terkenal di Suriah yang juga penulis skenario dan penyair.
Di posisi keenam terdapat 'Judas' karya Amoz Oz dan diterjemahkan oleh Nicholas de Lange (Chatto & Windus). Selanjutnya ada 'The Evenings' karya penulis Gerard Reve, novel 'Fish Have No Feet: A Family History' oleh Jón Kalman Stefánsson, 'Reputations' oleh Juan Gabriel Vásquez, dan di posisi buncit ada novel 'I'll Sell You a Dog' karya Juan Pablo Villalobos, diterjemahkan Rosalind Harvey (And Other Stories).
(tia/dar)