Workshop Seni Minum Kopi Hingga Bedah Novel 'Genduk' di 'Jagongan Sastra Gunung'

Workshop Seni Minum Kopi Hingga Bedah Novel 'Genduk' di 'Jagongan Sastra Gunung'

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 20 Des 2016 17:06 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Novel 'Genduk' karya Sundari Mardjuki memang sudah diterbitkan pada Agustus lalu. Namun di pengujung 2016, bedah novel tersebut masih akan mengisi 'Jagongan Sastra Gunung' akhir pekan ini di Desa Mranggen Kidul, Bansari, Temanggung.

Jagongan yang dalam bahasa Jawa berarti ngobrol-ngobrol bersama itu mengajak para pecinta sastra untuk mengikuti hajatan yang bertajuk 'Menggali Akar Tradisi Sastra Masyarakat Pegunungan' tersebut. Dalam keterangan yang diterima detikHOT, Selasa (20/12/2016), sastra gunung bukanlah urusan sastrawan semata tapi juga urusan masyarakat, sosial-budaya, dan kemanusiaan.

Baca Juga: Kisah River dan Raia Berlanjut di Buku 'The Way We Fall' Ika Natassa

Agenda dimulai pukul 10.00-12.00 WIB dengan dialog 'Menggali Akar Tradisi Sastra Masyarakat Pegunungan' bersama beberapa narasumber. Mereka adalah budayawan Temanggung Roso Titi Sarkoro, penulis Sundari Mardjuki, Dosen UNJ Kartika Mutiarasari, jurnalis Mohammad As'adi, dan tokoh masyarakat Gunung Sindoro, Jayeng Susilo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai makan siang, acara dilanjutkan dengan bedah buku 'Genduk' yang akan membahas proses kreatif penulisannya. Tak hanya Sundari yang pernah masuk nominasi Kusala Sastra Khatulistiwa (KLA) 2016 saja, tapi juga diisi oleh AE Priyono, inisiator Gerakan Literasi Pelita Desa Andy Yoes Noegroho, Keluarga Studi Sastra 3 Gunung Heni Prayoga, dan Komunitas Rumah Pena Kita Ahmad Syarif Yahya.

Sore harinya 'Jagongan Sastra Gunung' dilanjutkan dengan dialog 'Seputar Seni Minum Kopi Bersama Mukidi' pukul 15.00-16.00 WIB. Setelah itu, pengunjung akan menyaksikan pertunjukan seni dan kreasi lokal, serta selebihnya bisa menikmati kuliner khas Gunung Sindoro.

'Jagongan Sastra Gunung' berlangsung pada Sabtu (24/12) akhir pekan ini di Desa Mranggen Kidul, Bansari, Temanggung, Jawa Tengah.

(tia/mmu)

Hide Ads