Pertunjukan musikal 'Raksasa' merupakan salah satu upaya pencegahan korupsi melalui sosialisasi di bidang seni. Melalui pertunjukan ini, nilai-nilai integritas bisa disampaikan pada anak-anak.
"Upaya-upaya pencegahan, anti korupsi dilakukan oleh komunitas, lalu dikumpulkan dengan variasinya masing-masing. Harapannya agar KPK punya bank story cerita integritas," ujar Konsultan Konten Teater Musikal 'RAKSASA', Sely Martini, dalam keterangannya, Senin (5/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sutradara teate musikal 'Raksasa' Marintan Sirait mengungkapkan, dasar pertunjukan pentas ini adalah anak-anak. "Sejak tahun 1997, Jendela Ide rutin mengadakan pertunjukan yang dibuat oleh anak-anak dan sejalan dengan upaya KPK untuk mensosialisasikan program-program pencegahan dan nilai-nilai anti korupsi pada masyarakat," ujar Marintan.
Di pentas ini, anak-anak dan para pemain lainnya diharapkan dapat menyebarkan 10 nilai integritas yang terdiri dari jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil, dan jujur. "KPK telah menggandeng komunitas dan masyarakat sejak dua tahu lalu dan cara ini terbukti efektif dalam upaya pencegahan korupsi," tutur Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) KPK, Sujarnako.
Teater musikal ini melibatkan sekitar 250 orang yang terbagi ke dalam 50 pemain teater dan 60 musisi muda, tim artistik (Sembilan Matahari dan Kultse), fasilitator dan orangtua, serta tim produksi. Sebagai rangkaian kegiatan dan menunjang penyampaian pesan antikorupsi, Jendela Ide juga menggelar workshop 'Bunyi' dan 'Pohon Harapan'.
(tia/mmu)