"Firasatnya banyak, mama kan nginep seminggu, sebelum nginep di rumahku lebih dari dua minggu. Tiba-tiba ninggalin sabun sama shampo. Terus, 'Ma, kok nggak dibawa pulang?' Nggak, nanti buat saya mandi kalau ke sini lagi. Eh benar, tapi dimandiin di rumahku pakai sabun dan shampo itu," paparnya usai pemakaman di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Senin (7/11).
Istri Anang Hermansyah itu merasa menyesal tidak menyadari tanda-tanda kepergian ibunya dari awal. Dan, hingga saat ini ia masih tidak menyangka ibundanya telah pergi untuk selamanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun masih merasa tidak rela, Ashanty sadar hal ini merupakan yang terbaik untuk ibunya.
"Doanya semoga arwahnya diterima di sisi Allah. Nggak ada siksa kubur. Semoga nggak sendirian. Pokoknya langsung ke surga," harapnya.
Ibu Ashanty meninggal di usia 72 tahun. Kepergiannya untuk selamanya terasa tiba-tiba karena tanpa didahului sakit, dan hanya sesaat setelah terjatuh di kamar mandi. (dar/mmu)