Pendirian IDCO sebagai kelanjutan langkah dari Marlupi Sijangga dalam pengembangan dunia tari Indonesia. Fifi Sijangga dan Claresta Alim merupakan sosok di balik berdirinya IDCO. "Dibangunnya IDCO terinspirasi dari dance company yang ada di luar negeri," ujar Founder & Artistic Director Claresta Alim ketika mengobrol dengan detikHOT di kawasan Menteng, Jakarta Selatan, Sabtu (24/9) lalu.
Baca Juga: Gus Dur hingga Gurita Raksasa, Menikmati 4 Karya Seni di Komunitas Salihara
"IDCO juga diharapkan mampu melahirkan penari-penari berbakat yang nantinya bisa pentas sampai ke luar negeri. Lewat IDCO mau-nya meningkatkan kualitas dan popularitas ke dunia tari internasional," lanjut Claresta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Claresta menceritakan pengalamannya ketika masuk dalam Art Ballet Theatre di Florida, Miami pada 2011-2014 silam. "Pengalaman saya menari dan masuk ke dance company, kita-nya jadi konsisten dan bersaing dengan penari lainnya secara sehat. Jadi dance company ini nggak seperti sekolah tari balet atau tempat kursus," lanjutnya.
Di IDCO saat ini, sudah ada 8 penari apprentice dan 13 penari full time yang lolos seleksi serta masuk ke dalam dance company. Mereka adalah Chailiessa Purnama Yosaputra, Cindy Kwan, Dheidra Fadhillah, Irene Aryanto, Leonny Ariesa, Michael Halim, Nadia Mulyono, Resti Oktaviani, Siko Setyanto, Siti Soraya, Arief Surachman, Kevin Julianto, dan Johan Sun.
Nantinya, lanjut Claresta, jika ada penari yang ingin masuk ke dalam IDCO, harus melewati beberapa tahapan. "Kami akan melihat bagaimana teknik menarinya tapi juga behave dan latar belakang, serta tujuannya menari. Karena di balet bukan hanya persoalan menari tapi juga team work," pungkas Claresta.
(tia/dar)