Dalam sebuah wawancara kepada Huffington Post, Senin (9/5/2016), Pegasus mendapatkan puluhan panggilan telepon ancaman selama beberapa hari terakhir. Beberapa orang mengancam akan menusuknya, menculik, dan membunuhnya dengan senjata tajam.
Beberapa orang lainnya juga berkata jika Trump menjadi presiden, maka Pegasus akan dilucuti kewarganegaraan Amerika dan dideportasi. Tapi seniman jalanan yang berasal dari Chicago dan kini tinggal di London, mengatakan dirinya tidak akan dibungkam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku tidak akan menyerah dan tidak akan mau disensor. Saya warga negara Amerika dan bebas untuk berbicara serta berekspresi apapun, termasuk dalam membuat karya," kata dia.
Pada 1 Oktober mendatang, ia akan melakukan tur muralnya yang berjudul 'Gods & Monsters', termasuk dengan mural 'Hitler/Trump' yang menjadi perbincangan. "Saya punya tim keamanan yang menjaga saya," ujarnya.
Pegasus menggambarkan Trump seperti sosok Hitler tengah berdiri di atas podium. Layaknya seseorang yang akan berpidato, Trump ditampilkan lengkap dengan kostum pemimpin Nazi tersebut. Di bawahnya terdapat tulisan, "Those Who Do Not Remember The Past Are Condemned to Repeat It".
Mural ciptaannya juga dipublikasikan di media sosial pribadinya. Dengan keterangan foto, "Sejarah selalu berulang! Jangan buat Amerika s**t lagi! #dumptrump sekarang sebelum terlambat!"
Kasus ancaman yang diklaim berasal dari pro-Trump telah dilaporkan ke kepolisian Los Angeles. Nantinya, kepolisian setempat akan mengawal selama pameran berlangsung. Pegasus dikenal karena mural Amy Winehouse di Camden, London yang berjudul 'Fallen Angel'.Β
(tia/tia)