Salah satu seniman visual asal Yogyakarta Achebong menjadikan festival Catalyst Art Market sebagai ajang jejaring dengan seniman lainnya. Ia hadir dengan merchandise beranam Toserba yang berkolaborasi dengan tiga seniman (Brombie, Doodlleganger, dan Hipme).
"Ini pertama kalinya saya dan temen-temen dari Toserba ikut Catalyst Art Market. Di Catalyst Art Market 5 tahun lalu saya hanya menjadi pengunjung," kata Achebong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain seniman visual, penampilan musik hasil kolaborasi bareng Substore (Network Toko Music Vinyl) menghadirkan beberapa nama dari Jakarta, Bandung, dan Tokyo. Kolektor vinyl asal Tokyo, Baba Masamichi, malam itu menyuguhkan playlist yang sengaja Ia buat untuk Catalyst Art Market.
![]() |
Memiliki toko bernama Kiki Records, Baba Masamichi mengaku telah delapan tahun bolak balik Tokyo-Jakarta untuk mencari koleksi vinyl di ibukota. "Ini pertama kalinya saya bermain di bazaar seni," unggkapnya.
Mengusung tema #MyArtMyLiving, Catalyst Art Market 6 kali ini banyak menyuguhkan konsep kolaborasi. Di antaranya adalah SROU x Kara Andarini, Resatio Adi Putra x Wickana Laksmi Dewi, Gogoporen x Kiswinar, Toserba (Achebong, Brombie, Doodleganger, Hipme), dan Buka Warung (Deyaho, Enomonsta, Kusuma Craft, Puji Lestari Ciptaningrum). Selain itu, konsep kolaborasi lintas seni sengaja dihadirkan dalam Catalyst Art Market. Tak hanya seni visual saja, tapi juga ada workshop keramik oleh Kirain Studio, tie dye oleh Eva Joewono, Renjana oleh Zodiak Gembira, dan konsep musik vinyl yang pertama kali digelar di Catalyst Art Market.
(tia/tia)