Sujiwo Tejo Rilis Novel Grafis Bermusik

Jakarta - Setelah menerbitkan 'Rahvayana Aku Lala Padamu' (2014) dan 'Rahvayana: Antara Ada dan Tiada' (2015), Sujiwo Tejo kini meluncurkan buku terbarunya 'Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati'. Diterbitkan oleh Penerbit Bentang Pustaka, karya Sujiwo kali ini tampil berbeda.

Ia mempersembahkan sebuah novel grafis bermusik, bukan seperti novel biasa. Dalam buku tersebut, dalang yang juga pemusik dan penyanyi itu mengusung ilustrasi hasil karyanya sendiri. Khusus di 'Serat Tripama', ia menciptakan sembilan lagu khusus. Bagi Sujiwo, menulis novel grafis bermusik seperti filosofi seorang dalang.

"Dalang itu seperti laut, muara dari bermacam sungai. Sungai tersebut terdiri dari sungai musik, sampai sungai seni rupa seperti novel grafis," ungkapnya, lewat keterangan pers, Jumat (1/4/2016).

Baca Juga: Haryadi Suadi Dianggap Sosok Penting di Sejarah Seni Rupa Indonesia

'Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati' merupakan ungkapan spesial Sujiwo tentang cerita pewayangan. "Saya mau pembaca tidak hanya baca ceritanya dari kata-kata tapi juga gambar yang sebenarnya tanpa kata-kata sudah bisa berbicara sendiri. Tapi mungkin, dengan ekspresi dan setting para tokoh sudah bisa berbicara sendiri," lanjutnya lagi.

Novel grafis ini mengisahkan lakon tentang Sumantri yang terkenal dalam khasanah pewayangan. Ia sangat mengabdi kepada Rajanya, Arjuna Sasrabahu. Dalam pengabdiannya, Sumantri diminta untuk merebut Dewi Citrawati dari Magada dan memboyongnya ke hadapan sang raja Arjuna Maespati tersebut.

Setelah mengalahkan Prabu Darma Wisesa, dalam perjalanan memboyong Dewi Citrawati ke Maespati, Sumantri dan Citrawati justru jatuh cinta. Buku setebal 187 halaman itu sudah tersedia di toko-toko buku sejak 24 Maret lalu dan dibanderol dengan harga Rp 99.000.


(tia/mmu)