Informasi tersebut didapatkan dari akun Facebook Teater Koma. "#SemarGugat #TeaterKoma pentas 3-10 Maret 2016, total tersedia 2500 tiket lebih. Apa reaksi Anda kalau tahu semua tiket habis terjual?"
Baca Juga: Buku 'Untold Stories of College Life' Dipromosikan ke Berbagai Kota
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemui usai pementasan 'Semar Gugat', sutradara sekaligus pendiri Teater Koma Nano Riantiarno mengatakan sekarang ini menggelar sebuah pertunjukan harus menyewa dari jauh-jauh hari.
"Kami susah banget dapat gedung. Karena semua jadwal sudah full. Padahal kalau ngeliat dari visi misi Ali Sadikin, TIM dan Gedung Kesenian Jakarta untuk para seniman dan bukan acara pentas seni," katanya kepada awak media, belum lama ini.
'Semar Gugat' (Sia-sia Menunggu Permoni Usai Pesta) mengisahkan tentang Srikandi yang meminta calon suaminya, Arjuna untuk memotong kuncung Semar untuk persembahan dalam pernikahan mereka. Bukan hanya Arjuna yang pusing, seluruh Kerajaan Amarta juga ikut geger. Meskipun seorang punakawan dan abdi bagi para ksatria, tapi Semar adalah dewa senior dengan kesaktian tiada tara.
Apakah Semar akan diam saja menerima penghinaan ini? Tak ada yang tahu, semua ini ulah Ratu Setan Betari Permoni. Dia yang merasuki tubuh Srikandi agar bisa bermain asmara dengan Arjuna. Semar lalu pergi ke Kahyangan, meminta agar dikembalikan jadi wujudnya yang rupawan. Dia pun menjadi raja, dengan gelar Prabu Sanggadonya Lukanurani. Tujuan akhirnya, menantang Arjuna dan Srikandi bertarung. Apakah Semar akan sanggup membuat Arjuna dan Srikandi insyaf?
(tia/doc)