Merayakan '15 Tahun Supernova', perempuan yang diakrab Dee menggelar peluncuran edisi pamungkas sekaligus pertemuan terbatas bersama para pembacanya. Acara diawali dengan pembacaan fragmen dan musikalisasi 'Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh' yang dirilisnya 2001 silam.
"Semua berawal dari satu getar abu-abu untuk pertama kalinya, Re mengerti. Ia telah memilih jalan hidup yang sederhana, Rana," ujar Dee membacakan fragmen seri pertama tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di bagian 'Akar' (2002), Chicco Jerikho naik ke atas panggung dan berperan sebagai Bodhi. Pria bertato yang keliling 10 negara untuk mencari jati dirinya ditampilkan Chicco dengan gayanya. Kemudian 'Petir' (2004), ada Amanda Zevannya yang berperan sebagai Elektra berhasil dibawakan dengan apik, sesuai ciri khas Elektra yang nyeleneh, dan penuh kejutan.
Sebelum memulai fragmen 'Partikel', Dee muncul ke atas panggung dan mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak. "Di tahun ini, 2009, inilah tonggak pertama saya bertemu dengan Bentang Pustaka yang pada akhirnya menjadi 'rumah' bagi karya-karya saya berikutnya," ucap Dee di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Minggu (28/2/2016).
CEO Bentang Pustaka Salman Faridi mengatakan penerbit bergerak dari hilir. "Penerbitan ini digerakkan oleh teman-teman yang setia membaca buku penulisnya. Itulah yang membuat buku Dee kuat diproduksi sampai 7 tahun ini," katanya.
![]() |
Kemudian, ketika 'Partikel' (2012) akan dibacakan, giliran Dinda Kanya Dewi yang berperan. Setelahnya, yang lebih lucunya lagi, Joko Anwar dengan logat Batak bergaya sesuai karakter Alfa Sagala. Ia maju membacakan fragmen 'Gelombang' (2014). Di buku kelima ini, Dee sampai melakukan riset ke Toba khususnya Pusuk Buhit, mitosnya lokasi tersebut dipercaya tempat turunnya orang Batak ke bumi.
Di akhir, ketika 'Inteligensi Embun Pagi' dibacakan, Dee sendiri yang memainkannya. Tanpa suasana haru biru, perayaan khusus lahirnya 'Inteligensi Embun Pagi' dan '15 Tahun Supernova' menjadi hal yang berarti hari ini. Seperti kata Dee saat talkshow, 'Supernova' memang seharusnya berakhir.
![]() |
"Saya senang dan lega karena ini perjalanan panjang. Saya sempat tidak ingin memutuskan berakhir tapi memang sudah harusnya selesai. Sudah 15 tahun, perjalanan sampai di sini, karena akhir bisa saja menjadi awal bagi tokoh-tokoh yang ada di Supernova," ujar Dee. Selain peluncuran, pembacaan karya sastra, dan musikalisasi, di dalam Galeri Indonesia Kaya juga dipajang memorabilia perjalanan Supernova.
Ada empat laptop bersejarah yang menjadi saksi bisu Supernova. Draft-draft yang dikirimkan pada penerbit, pemetaan serta karakter yang direncanakan ada dalam setiap seri, serta fan-art dari para pembaca. Usai lahirnya 'Supernova 6', Dee akan rehat menulis selama 6 bulan sampai satu tahun,. Namun, ia menjanjikan akan ada ide-ide baru yang segera dituliskannya.
"Saya akan tetap menulis dan melakukan proses kreatif apa pun," pungkasnya.
(tia/tia)