Di era Victoria, dikisahkan terornya mencapai di jalanan ibukota Inggris. Korbannya mencapai tujuh anak perempuan berusia antara 5-15 tahun, diculik lalu dibunuh. Seperti kisah The Ripper, dia tidak pernah tertangkap meski lebih dari 120 tahun yang lalu, penyelidikan besar-besaran terjadi.
Sejarawan sekaligus kriminolog Dr Jan Bondeson dari Universitas Cardiff mengatakan orang yang paling bertanggung jawab untuk kasus-kasus yang terjadi di West Ham dan sekitarnya adalah Joseph Roberts.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di antara tahun itu, ada dua pembunuhan. Dua gadis diculik dan ditenggelamkan di daerah yang sama," ujarnya seperti dilansir dari Daily Mail, Jumat (19/2/2016).
Roberts adalah tersangka utama terhadap pembunuhan Amelia Jeffs, 15 tahun yang diculik dalam perjalanan membeli makan malam di kawasan West Ham pada 1890 silam. Pada 1892, Annie West, 10 tahun juga ditemukan tewas di sebuah parit di dekat Walthamstow.
Tujuh bulan kemudian, Eliza Skinner, 11 tahun, diculik di lokasi yang sama. Kemudian, setahun berikutnya Mari Voller, 5 tahun, dikirim untuk membeli minyak dari rumahnya di Barking dan juga diculik. Jenazahnya ditemukan di selokan dengan luka tusuk berulang kali.
Kasus yang sama juga terjadi terhadap Mary Seward, 14 tahun dan Eliza Carter, 10 tahun yang hilang tanpa jejak. Meski Roberts adalah tersangka utama untuk korban pertama, tapi kepolisian menduga dia adalah terlibat pembunuhan di kasus yang lain, meski tak pernah tertangkap. Di akhir abad ke-19, West Ham adalah daerah di pinggiran London yang bebas kejahatan dan tenang.
"West Ham daerah yang kecil dan tenang tidak seperti sekarang. Namun, ada 7 penculikan perempuan muda dari jalan-jalan antara tahun 1881-1898. Mereka semua dibunuh dan tak pernah tertangkap.
Buku karyanya 'Rivals of The Ripper' diterbitkan oleh The History Press dan dijual Β£ 20.
(tia/mmu)