Kabar terbaru dari kasus kontroversial tersebut kembali diperbincangkan publik. Jaksa di Pengadilan distrik Tokyo pada Senin pekan ini melaporkan bahwa Igarashi harus membayar 800.000 yen atau sekitar $ 6600. Karya seninya dianggap melecehkan budaya Jepang, mempermalukan masyarakat, dan cabul.
Simak: 300 Patung Ada di Museum Bawah Laut Eropa!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Japan Today, dia ditangkap pada bulan Juli dan Desember 2014 karena mengirimkan scan 3D. Seniman yang dikenal dengan nama 'Rokudenashiko' atau berarti 'gadis nakal' itu bersikeras bahwa karya seninya tidak cabul.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dia mengatakan, karya-karya yang terkait alat kelamin wanita tidak melecehkan siapapun. "Setelah menciptakan karya yang menentang, saya tidak setuju dengan penangkapan saya," katanya.
Baca Juga: Berpose Seperti Pengungsi Suriah, Karya Seni Fenomenal Ai Weiwei
Jaksa pun membantah pembelaan Igarashi. Karya seninya yang berjudul 'Decoman' yang menjadi kontroversi tersebut membuatnya terancam hukuman dua tahun penjara. Lewat karya seni, Igarashi ingin membuat sesuatu yang dianggap tabu bisa dilihat dengan cara yang lebih santai.
"Saya ingin membuat alat kelamin wanita dengan lebih santai dan pop," katanya.
Setelah proses pengadilan pekan ini, proses pengadilan Igarashi masih berlangsung. Pada 9 Mei nanti, pengadilan akan memutuskan kepastian dari kasus kontroversial Igarashi.
(tia/mmu)