Hamas Syahid Izzudin, Aktor Ganteng Penghafal Al Quran

Hamas Syahid Izzudin, Aktor Ganteng Penghafal Al Quran

Dicky Ardian - detikHot
Senin, 04 Jan 2016 10:52 WIB
Foto: Instagram Hamas Syahid
Jakarta - Hamas Syahid Izzudin seperti jarum dalam tumpukan jerami di dunia selebritas. Dia bukan hanya muda, tampan dan berbakat, tapi juga penghafal Al Quran. Yuk, kenal lebih dekat dengan bintang film 'Ketika Mas Gagah Pergi' ini!


'Ketika Mas Gagah Pergi' bercerita tentang hubungan keluarga, hijrah dan keindahan Islam. Film ini diadaptasi dari buku karya Helvy Tiana Rosa yang pertama kali terbit pada 1997.


Butuh waktu 12 tahun hingga akhirnya Helvy yang juga menjadi produser di film ini, menemukan sosok Hamas dari audisi. "Karena saya cari pemeran utama yang sama salehnya di buku saya, di film dan keseharian. Kalau sekadar ganteng, putih, banyak," kata Helvy kepada detikHOT, Senin (4/1/2016).


Dalam kesehariannya, Hamas bukan hanya berusaha menjadi penghafal Al Quran, dia juga semangat untuk berdakwah. Dalam akun Instagram-nya, cowok kelahiran Surabaya, 11 Maret 1992 ini sering mengunggah video ayat-ayat Al Quran yang dia bacakan, beserta terjemahannya dalam caption.


Ketika terbujur lemah di rumah sakit karena kelelahan, Dia juga tak meninggalkan kebiasaannya untuk baca Al Quran. Suaranya merdu, dan yang tak kalah penting, kebiasaan Hamas ini juga menginspirasi lebih dari 27 ribu follower-nya di Instagram.

Bismillahirrahmanirrahim.. . الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ أُولَٰئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ. . "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)" (Q. S. AN NUR : 26) . . Lelaki shalih untuk wanita shalihah,  begitupun sebaliknya.  Yuk sama-sama berproses menuju SYAKHSIYATUL KAMILAH (pribadi yg sempurna), pribadi yg dicintai Allah,  pribadi yg ITTIBA (mengikuti dan mengidolakan) Rasulullah SAW 😊 . Semoga Allah sll menjaga kita,membimbing dan menuntun shg kita bisa menemukan hikmah2 dan pelajaran kehidupan yg kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapanNYA. Aamiinn ya Rabb.. ☺☺

A video posted by Hamas Syahid Izzuddin (@hamas.syahid) on Dec 26, 2015 at 3:52am PST


Ketika ikut audisi film 'Ketika Mas Gagah Pergi', Hamas dipilih dari sekitar 2000-an pendaftar, hingga mengerucut menjadi 27 finalis di awal tahun lalu. Dia mendaftar satu jam sebelum tenggat waktu pendaftaran berakhir.


"Banyak kebetulan-kebetulan hingga dia terpilih," kata Helvy.


"Ibunya ternyata dulu orang pertama yang membedah buku ini di Surabaya, setelah 20 kali baca. Hamas lahir Maret 92, sama betul dengan saya yang pertama kali nulis cerita ini Maret 92. Saya komitmen hasil film ini akan disumbangkan Rp 1 M untuk Indonesia Timur, Rp 1 M untuk Palestina...Dan (nama) Hamas Syahid mengingatkan kita ke Palestina," tutur Helvy lagi.


'Ketika Mas Gagah Pergi' disutradarai Firman Syah dengan penulis skenario Fredy Aryanto. Film yang juga menampilkan Wulan Guritno hingga Mathias Muchus itu akan dirilis tahun ini. (ich/mmu)


Hide Ads