Mulai dari Januari lalu, pameran 'Empty Fullness: Materialitas dan Spiritualitas dalam Seni Modern Korea' yang digelar oleh Korean Cultural Centre mampu menarik minat pengunjung. Dilanjutkan dengan eksibisi 'Aku Diponegoro: Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa, dari Raden Saleh hingga Kini' yang menghebohkan media massa sampai pameran dua tahunan 'ORDE BARU OK.Video - Indonesia Media Arta Festival 2015'.
Di penghujung tahun, pameran 'Bebas Tapi Sopan' yang menjadi highlight pre-event Jakarta Biennale juga meramaikan agenda 2015 Galeri Nasional Indonesia (GNI) sepanjang tahun ini. Kepala GNI Tubagus 'Andre' Sukmana mengatakan pameran tersebut paling banyak menyedot perhatian publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pameran-pameran ini dengan sendirinya berperan, berfungsi, dan dapat mewadahi para kreator dan bisa mewadahi fasilitas para pelaku budaya," ucapnya dalam jumpa pers 'Akhir Tahun 2015' di ruang seminar GNI, Rabu (16/12/2015).
Sedangkan jumlah karya seni dan perupa yang ikut berpameran meningkat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. "Angka 874 seniman yang ikut berasal dari banyak kota, daerah, dan tentu saja dari mancanegara,"
Simak Juga: Ini Jadwal Lengkap Festival Seni 'Pekan Nan Tumpah 2015'
Nantinya, pameran terakhir yang berlangsung di Galeri Nasional Indonesia akan ditutup oleh pameran tunggal Purjito dan bertajuk 'Memorandum'. Pameran tersebut akan digelar pada 22 Desember sampai 8 Januari 2016 mendatang.
Jumlah pameran yang berhasil terselenggara berkat GNI dan kerjasama bareng institusi-institusi lainnya belum termasuk dengan eksibisi di luar Jakarta. Di antaranya Pameran Keliling yang telah dihelat sebanyak 3 kali (Yogyakarta, Palu, dan Jerman). Ke depannya, GNI akan menyelenggarakan pameran-pameran besar lainnya termasuk Jakarta Contemporary Ceramics Biennale 2016, Pameran Besar Seni Rupa Manifesto, dan lain-lain. (tia/ron)