.webp)
Presenter senior Edwin Super Bejo pernah berada di titik mengalami post power syndrome. Mempunyai popularitas sejak tahun 1991-an, Edwin terlena dengan segala hal yang dimilikinya.
Merasa sudah memiliki semua, aset dan popularitas, Edwin mengaku pernah ada di titik malas untuk bekerja.
"Dari tahun 91 itu kan lama banget sama jody. Zaman-zaman dulu, terus ada saatnya kita kadang-kadang merasa bosan, merasa top, sampai akhirnya lupa, akhirnya gak mau ambil job, kerjanya main terus, main motor, main segala macam," cerita Edwin saat mengisi Brownis dilihat dari channel YouTube Trans TV Official, Minggu (26/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata... yang kita pikir uang itu ada terus tiba-tiba menguap, tiba-tiba habis," sambungnya.
Ketika itu pemilik nama asli Teuku Edwin itu merasa melakukan hal salah. Sampai kehidupan pria yang kini berusia 56 tahun itu mengalami jatuh.
"Karena merasa hebat terus akhirnya jatuh, jatuh banget. Ketika orang sukses biasanya pas jatuh gak sadar. Masih merasa hebat terus, tapi bukan dari usaha," tuturnya.
Merasa memiliki semua, partner Jody itu bisa dengan mudah menjual barang-barang miliknya.
"Ada jam, jual. Motor ada, jual. Mobil ada, jual. Semua dijual, selama ini jadi hidup pakai uang yang dijual akhirnya berasa kok rumahnya kosong, mobil gak ada, selama ini aku gak ngapa-ngapain. Aku merasa punya doang," ungkapnya.
Hal ini menjadi titik balik Edwin merasa harus memperbaiki diri. Akhirnya, Edwin berusaha untuk bangkit.
"Akhirnya sadar itu salah, berusaha memperbaiki diri dengan usaha lagi. Teman-teman yang udah kerja dan merasa punya, pasti ada yang atur kitalah. Ada satu hal juga yang Edwin lihat, orang drop gak selamanya jatuh. Ketika kita berusaha ikhtiar, kita mau bangkit insyaallah ada rezeki terus dari Allah," pesan Edwin merujuk pada pengalaman hidupnya.
(pus/nu2)
