Hal tersebut diungkap Charlie ketika diwawancara oleh Matt Lauer di acara Today. Sang aktor bicara soal keputusannya berbicara di depan publik setelah bertahun-tahun memilih untuk bungkam.
"Aku di sini untuk mengaku positif HIV. Aku harus menghentikan rentetan 'serangan' dan kebohongan yang sangat berbahaya mengenai kisah tentangku, yang bilang kalau aku mengancam kesehatan orang banyak yang mana jauh dari kebenaran," aku Charlie seperti dikutip dari E! Online, Rabu (18/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Charlie mengaku telah divonis mengidap HIV sekitar empat tahun lalu. Kala itu, ia merasakan ada hal yang aneh pada tubuhnya hingga dilarikan ke rumah sakit.
"Aku merasa sakit kepala dan migrain luar biasa. Aku juga berkeringat saat tidur, benar-benar basah kuyup, dua hingga tiga malam berturut-turut dan hal itu membuatku dilarikan ke rumah sakit. Saat itu kupikir aku kena tumor otak. Saat itu aku berpikir ini adalah akhir dari segalanya. Setelah serangkaian tes dan beragam omong kosong itu, mereka masuk ke ruanganku dan bilang, 'Boom. Begini yang sebenarnya terjadi.' Ada tiga huruf yang diucapkan yang sangat sulit kuterima. Ini adalah titik balik dari kehidupan seseorang," sambungnya.
Charlie juga membenarkan dirinya memberikan sejumlah uang kepada beberapa orang agar tak menyebarkan cerita ini ke publik. "Dengan beberapa alasan aku mempercayai mereka. Mereka adalah orang-orang yang dekat denganku dan kupikir mereka bisa membantu. Kepercayaanku dikhianati oleh mereka," ujar Charlie.
(dal/dal)