Sambut Usia 60 Tahun, Marlupi Dance Academy Pentaskan 'Kabayan'

Marlupi Dance Academy

Sambut Usia 60 Tahun, Marlupi Dance Academy Pentaskan 'Kabayan'

Tia Agnes Astuti - detikHot
Rabu, 21 Okt 2015 11:55 WIB
Jakarta - Pertunjukan balet klasik sering dipentaskan oleh kelompok maupun sekolah tari di Indonesia. Namun, bagaimana jika pementasannya dikolaborasikan dengan seni tari tradisional lima pulau yang ada di Indonesia? Unik!

Ya, menjelang perayaan ulang tahun yang ke-60 pada 2016 mendatang, Marlupi Dance Academy akan mementaskan 'Kabayan'. Pertunjukan yang mengangkat tokoh cerita rakyat asal Sunda diselenggarakan di Teater Jakarta kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 31 Oktober.

Ada 75 penari dari Marlupi yang tengah menyiapkan diri untuk menampilkan cerita rakyat tersebut. Memakai kostum dan alunan musik tradisional Indonesia, para penari tetap menggunakan gerakan kaki on point tapi juga menari tarian tradisional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mendekati 60 tahun, kami ingin tampilkan yang beda dan khas Indonesia. Semua kostumnya Indonesia tapi basic-nya tetap balet," ujar Direktur Artistik Marlupi Dance Academy Fifi Sijangga kepada detikHOT di Gelora Bung Karno (GBK) akhir pekan lalu.

Baca Juga: Marlupi Dance Academy, Grup Tari Balet Tertua di Indonesia

detikHOT berkesempatan melihat langsung persiapan pentas 'Kabayan'. Dalam naskah yang ditulis Yuniki Salim, 'Kabayan' menceritakan tentang legenda Sunda terkenal Si Kabayan yang jatuh cinta kepada Nyi Iteung. Dalam versi kali ini, demi rasa cintanya kepada sang kekasih, Kabayan rela keliling Nusantara (lima pulau di Indonesia) untuk mencari warisan kakeknya yang tersembunyi.



"Berbekal peta dari ibunya, Kabayan keliling. Ke Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Tapi pas pulang eh ada kejutan sendiri," cerita Fifi.

Kejutan-kejutan tersebut yang akan ditampilkan oleh para penari Marlupi. Tak hanya kostum, musik, maupun naskah yang tradisional tapi, kata Fifi, pihaknya juga menyiapkan teknologi multimedia sebagai latar belakang panggung.

Latarnya pun tetap akan mencerminkan keindahan Indonesia dari segala sisi. Pendiri Marlupi Dance Academy, Marlupi Sijangga yang mendirikan sekolah tari sejak 1956 mengatakan bahwa adaptasi ke dalam versi balet sangat menarik.

"Setiap kali kami bikin koreografi harus ada pesan yang mendidik khususnya bagi generasi muda. Sekarang, tantangannya gimana menarikan tarian daerah tapi tetap gerakan kaki on point," tuturnya sumringah.

Penasaran seperti apa? Simak terus artikel culture detikHOT sepanjang hari ini!

(tia/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads