Grup Tromarama Tampilkan 230 Handuk di Frankfurter Kunstverin

Grup Tromarama Tampilkan 230 Handuk di Frankfurter Kunstverin

Tia Agnes - detikHot
Senin, 12 Okt 2015 08:25 WIB
Ruddy Hatumena tengah menginstalasi karyanya 'Break A Leg' (Dok.Guest of Honour FBF 2015)
Jakarta - Barisan 230 handuk merek Good Morning karya grup asal Bandung Tromarama dipajang di salah satu ruangan Frankfurter Kunstverin. Galeri seni yang berada di pusat tren artistik (Romerberg) menjadi saksi dari perhelatan spektakuler 5 perupa profesional Tanah Air di Jerman dalam Frankfurt Book Fair 2015.

Handuk-handuk yang dipamerkan seperti jemuran itu merupakan kritik sosial dan simbol dari kekuatan ekonomi. Serta implikasi keprihatinan terhadap gelombang industrialisasi yang mengukur segala sesuatu tentang ekonomi dan tuntutan globalisasi. Ide karyanya dari fenomena urban.

"Hampir semua orang mengenal handuk Good Morning dan memakainya," kata Herbert Hans atau akrab disapa Ebet usai temu media di Galeri Nasional Indonesia, Minggu (11/10/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Pameran 5 Perupa Indonesia 'ROOTS' Meriahkan Frankfurt Book Fair 2015

Selain handuk 'Good Morning', satu karya video animasi juga menjadi satu bagian dari karya yang berjudul 'Break A Leg' yang dipajang berdampingan dengan barisan instalasi handuk.

Grup asal Bandung yang berdiri 2006 silam itu mengakui jika kelompoknya senang menginterpretasikan frame animasi. "Bukan hanya gambar di atas kertas atau object-object."

Sebelum soft opening 25 September lalu, salah satu kawannya Ruddy Hatumena terlebih dahulu mendatangi Frankfurt untuk membuat karya seni instalasi. Ketiganya pun berkomunikasi hanya melalui pesan aplikasi Whatsapp.

"Kita juga belum tahu karyanya seperti apa. Karena semuanya serba virtual. Mungkin besok baru sampai dan melihat secara nyata seperti apa," kata Ebet.

Tromarama yang bekerja dengan medium video, animasi, dan instalasi bukan pertama kalinya memajang karyanya ke ranah internasional. Tahun ini, Tromarama memajang karya di Galeri Nasional Victoria, Australia. Serta eksibisi tunggal di Stedelijk Museum Amsterdam.

Pada 2014, di Taiwan Ceramic Biennale di Yingge Ceramics Museum Taiwan, Mooi Indie-Beautiful Indies di Samstag Museum Amsterdam. Setahun sebelumnya di SEA+Triennale 2013 'Ways Around Asia' di Galeri Nasional Indonesia.

(tia/tia)

Hide Ads