"Saya selalu riset dan mendatangi tempat yang menjadi cerita untuk novel saya. Saya harus datang, meraba, dan merasakannya," katanya usai peluncuran buku di Gramedia Central Park Jakarta Barat, Minggu (13/9/2015).
Baca Juga: 40 Tahun Berkarya, Mira W. Luncurkan Novel 'Sisi Gelap Cinta'
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Traveling ke Raja Ampat dilakukannya pada 2011 silam. Namun, untuk setting Lembah Baliem, Mira hanya mencarinya dari situs penelusuran Google.
"Selebihnya saya berimajinasi saja. Berangan," tutur penulis yang bulan ini bertepatan dengan peringatan 40 tahun berkarya.
Biasanya satu buah novel ditulisnya selama waktu tiga bulan lamanya. Tapi ketika tidak ada inspirasi menulis atau mood, maka Mira tidak akan menulis apa-apa. Sambil berkelakar, ia menyebut dirinya sebagai penulis mood-moodan.
"Kalau lagi jenuh ya tidak nulis. Kalau lagi rajin, setahun bisa nulis dua sampai tiga kali."
Kini, penulis yang juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Moestopo dan dokter itu tetap menulis. Sampai tahun ini, bukunya berjumlah 82 buah. Terdiri dari 75 novel, tujuh kumpulan novelet dan kumpulan cerpen.
(tia/tia)