Kali ini, dewan juri diketuai oleh Jim Supangkat dan anggotanya yang terdiri Sunaryo, A.Rikrik Kusmara, I Nyoman Rudana, Suwarno Wisetrotomo, Sri Astari, dan Inda C.Noerhadi.
Jim mengatakan partisipasi publik menjadi persoalan penting dalam sebuah kompetisi seni. "Dulu seniman individualistik tapi terjadi perubahan, publik menjadi sarana komunikasi yang penting," ungkapnya saat jumpa pers 'Gudang Garam Indonesia Art Award' 2015 di kantor YSRI Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2015) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui 46 karya seniman yang lolos seleksi, nantinya akan ditentukan oleh juri publik. Juri tersebut adalah pengamat, kolektor, jurnalis, wakil pemerintah, seniman, akademisi seni dan lain-lain.
Proses penjurian publik ini akan dilaksanakan pada 21 September 2015, tepat sebelum acara seremonial pembukaan dari pameran yang bertempat di Galeri Nasional Indonesia. "Kami pun tidak tahu siapa yang akan menang karena baru diproses lagi September nanti," tutur Jim.
Beberapa seniman yang lolos seleksi adalah Adi Sundoro, Andi RHARHARHA, Angga Cipta, Eldwin Pradipta, I Nyoman Suanarta, Kelvin Atmadibrata, Maharani Mancanagara, Patriot Mukmin, Serrum, Tjokorda Bagus Wiratmaja, dan lain-lain.
Menurut Jim, ada gejala baru dalam perkembangan seni rupa modern. "Gejala yang baru muncul adalah karya dalam bentuk project kelompok seni dan melibatkan riset. Ini gejala bagus yang muncul ke publik," lanjutnya.
Nantinya, karya seni dari peserta yang mengikuti Indonesia Art Award 2015 akan dipajang di Galeri Nasional Indonesia. Dengan judul 'Res-Publica', eksibisi ini dikuratori oleh Jim Supangkat dan A.Rikrik Kusmara.
(tia/tia)