Anggota Komite Musik DKJ, Aisha Sudiarso Pletscher program tersebut bertujuan untuk mengenang komponis yang meninggal dunia pada 24 Maret 2015 lalu. "Ini juga upaya kami untuk menjalankan amanah menyelesaikan komposisi arahan Beliau," ucapnya.
Ia adalah pionir musik kontemporer, yang sebagian karya-karyanya diapresiasi di mancanegara khususnya Eropa. Slamet Abdul Sjukur sempat menjadi anggota Komite Musik DKJ periode 1979-1981 dan terakhir menjadi anggota Akademi Jakarta hingga akhir hayatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Video Mapping 'Rumah Hujan' Tur Keliling Eropa
Anggota Komite Musik DKJ lainnya, Budi Utomo Prabowo juga mengatakan bahwa Slamet sudah memprediksi usianya tidak akan mencapai angka 80 tahun. "Di ulang tahun yang ke 79, Beliau membuat acara bertajuk Sluman Slumun Slamet di tiga kota, salah satunya di Jakarta dengan menggandeng Komite Musik DKJ," ungkap Budi.
Rangkaian program '80 Tahun Slamet Abdul Sjukur' dibuka pada Jumat (3/7) lalu pukul 11.00 WIB dengan pameran memorabilia Slamet Abdul Sjukur berupa foto, partitur karya, dan alat musik miliknya. Serta acara puncak pertunjukan 'Komposisi Baru Piano + Gong' oleh 4 komponis dari 5 komponis pilihan Slamet sebelum meninggal dunia. Empat komponis tersebut adalah Aksan Sjuman, Gatot Danar Sulistiyanto, Gema Swaratyagita dan Indra Perkasa.
Jangan lupa baca kisah seniman Kinez Riza menjelajahi pedalaman Afrika, Kalimantan hingga residensi ke Kutub Utara, di Young&Famous!
(tia/ron)