Lakon tersebut akan digelar pada 23-24 Juni 2015 di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM, Yogyakarta.
Pentas yang disutradarai oleh Yudi Ahmad Tajudin itu adalah pengembangan dari proyek seni kolektif Teater Garasi yang dilakukan sejak 2008 silam. Sebelumnya sudah ada dipentaskan 'Je.ja.l.an' dam 'Tubuh Ketiga'.
Setelah dua pertunjukan tersebut, 'Yang Fana adalah Waktu. Kita Abadi' atau disingkat YFaWKA adalah perjalanan yang lebih reflektif dan lebih memasuki ke dalam dunia interior.
Baca Juga: Dilelang Rp 368 Miliar, Lukisan Ini Dibuat 113 Tahun yang Lalu
"Pentas ini ingin melihat serta mementaskan bagaimana situasi-situasi pasca 1998 di Indonesia mempengaruhi situasi dan formasi subjek(tivitas) baru," kata Yudi dalam keterangannya kepada detikHOT, Jumat (5/6/2015).
"Dengan kata lain bagaimana ledakan suara atau narasi di Indonesia 1998 lalu menyela, mengganggu, mempengaruhi dan menggerakkan 'subjek'," tambahnya.
Tiket pementasannya dijual dengan harga Rp 50 ribu untuk umum dan Rp 25 ribu untuk pelajar (presale). Serta harga normal sebesar Rp 70 ribu (umum) dan Rp 35 ribu (pelajar).
(tia/mmu)