Melalui koleksi tropikal dengan warna cerah dan memakai simbol-simbol khas tenun Sumba, Fika mengeluarkan enam motif. Motif-motif tersebut dipublikasikannya saat tugas kuliah di Inggris.
"Inggris tuh gloomy dan aku kangen banget sama matahari dan suasana Indonesia, jadi mulai bikin motif tropis seperti ini," ucapnya kepada detikHOT di kawasan Pejaten Jakarta Selatan, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fika dibantu dengan koleksi kain tenun Sumba milik kedua orang tuanya. Serta buku berjudul 'Wastra Sumba: Warisan Dunia dari Indonesia' yang berisikan berbagai informasi sekaligus sejarah tentang kain-kain tradisi khas Indonesia bagian Timur tersebut.
Balik ke Tanah Air, seniman tersebut belajar bisnis dan bekerja di sebuah situs jual-beli online. Dari situ, satu per satu perkenalannya dengan artist dan brand lainnya mulai terjalin.

Akhir tahun lalu, Fika bekerja sama dengan brand KANA GOODS dan mengikuti fashion show di Bali. Salah satu koleksi dari KANA GOODS menggunakan motif yang dibuat Fika.
Baca Juga: Seniman Kontemporer Christine Ay Tjoe Pameran Tunggal di Korea Selatan
"Alhamdulillah, aku senang banget bisa fashion show di Bali dan mulai ikut bazar di Jakarta," ungkapnya.
Penjualan @by_fikajulia di setiap acara dan Instagram pun laris manis. "Jadi aku kan sudah keluarin 6 motif dan dijual masing-masing selusin. Kemarin ludes dan terjual sama art lovers dan anak-anak muda," kata Fika.
Tertarik melihat motif Fika Julia?
(tia/ron)