Salah satu yang dilakukannya, dengan masuk ke dalam ruang operasi dan melihat proses melahirkan dengan mata kepala sendiri.
"Karena menari itu roso, saya juga sampai masuk ke dalam ruang operasi. Merekam memori saya bagaimana melahirkan. Itu saya lakukan saat di 'Partus'," ungkap Mila saat ditemui detikHOT usai pementasan 'Simulakra' di Galeri Indonesia Kaya, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riset 'masuk ke dalam ruang operasi' diakui Mila aktivitas yang biasa dilakukan ketika akan menciptakan sebuah tari kontemporer baru. Saat proses perjalanannya, Mila ternyata menemukan temuan terbaru.
"Kalau di tahap kedua, saat bayi mau ditarik keluar oleh si bidan, ternyata ada 58 cara untuk mengeluarkannya. Dari situ saya berpikir bagaimana caranya mempelajari 58 cara tapi tidak bosan dan ilmiah," tutur penari yang pernah tergabung di Tembi Dance Company.
Koreografer 'Kawung Kontemporer' ini akhirnya punya ide cemerlang dari 58 gerakan tersebut. "Saya mau ajak flash mob 100 bidan di Yogyakarta dan ekperimen itu saya lakukan saya seperti di Yogya City Mall pas sosialisasi soal pemakaian jarik ke mall."
"Flash mob cara termudah untuk menyebarluaskan tarian. Karena tren dan nggak harus penari yang pintar menari harus ikut flash mob," ujarnya.
(tia/ron)