Di usianya yang baru menginjak 25 tahun, wanita yang akrab disapa Mila sudah mendirikan sanggar tari bernama 'Mila Art Dance'. Kali ini, detikHOT akan membahas sosok koreografer muda asal Yogyakarta. Ingin tahu seperti apa?
***
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bekerja sama dengan Sekolah Kebidanan Akademi Yogyakarta, tiga tahun lalu aku bikin tarian berjudul Partus," ungkap Mila.
'Partus' yang menceritakan proses kelahiran tahap pertama itu pun diapresiasi oleh masyarakat dan bidan. Baru dua tahun lalu, Mila melanjutkannya dengan 'Srikandi Bidan' yang mengisahkan perjalanan para bidan tugas di berbagai daerah pelosok.

"Nah, yang 'Midwifery' ini lebih ke bagaimana sebuah desa dibangun bidan untuk jadi pedesaan yang sehat. Kemarin saya pentaskan di Lombok dan Makassar," ucapnya.
Jelang Hari Bidan Sedunia yang jatuh 5 Mei mendatang, Mila bersama dengan tim Mila Art Dance buat momentum untuk menari bersama 100 bidan di Yogyakarta. "Akhirnya tari bidan ini sedang dibicarakan untuk hak cipta dibeli sama Akademi Kebidanan dan sosialisasinya melalui tarian ini."
Bagi Mila, proses perjalanan menari dan menciptakan sebuah tarian sudah dilakukannya sejak kecil. Hingga kini, lulusan master ISI Yogyakarta jurusan Penciptaan Seni Tari masih menari tradisi dan kontemporer yang sangat digemarinya.
Salah satu karyanya yang pernah dipentaskan adalah koreografi Motif Batik Kawung yang dinamai Srimpi Kawung (2009), The Chair (2010), Kawung Kontemporer (2011), Dream (2011). Serta satu lagi koreografi 'The Entrapment dan The Beginning' yang dipentaskan di negeri Sakura.
Simak artikel sosok koreografer muda Mila Rosinta lainnya sepanjang hari, hanya di detikHOT!
(tia/tia)