-
Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Tanah Air Indonesia dalam sepekan kemarin. Tak hanya Olga Syahputra saja meninggalkan kenangan yang begitu dalam terutama dalam dunia hiburan. Namun, kepergiannya yang begitu cepat sangat tidak disangka oleh banyak orang. Berikut detikHOT merangkum kabar duka dalam sepekan kemarin:
Kabar duka datang dari aktor terbaik Indonesia,
Frans Tumbuan. Farns Tumbuan meninggal dunia saat menjalankan perawatan di Rumah Sakit Mayapada, Cilandak, Jakarta Selatan.
Kabar duka tersebut datang ke meja redaksi detikHOT, Senin (23/3/2015).
"Telah meninggal dunia aktor Indonesia Frans Tumbuan suami dari Rima Melati pda pukul 00.37 WIB dini hari," tulis pesan berantai yang diterima detikHOT.
Sebelumnya, detikHOT sempat berbincang dengan Rima Melati mengenai penyakit yang tengah dihadapi oleh Frans Tumbuan. Ia mengatakan sang suami mengidap penyakit gula yang sangat tinggi. Namun kala itu, kondisi Frans sudah membaik.
"Dia sudah lebih membaik, mau diperiksa paru-parunya, sakitnya gula. Gulanya tinggi sekali dia itu bandel banget tukang makan. Sekarang sudah membaik, ini sudah minggu kedua di rumah sakit Mayapada," kata Rima Melati, beberapa waktu lalu.
Kabar duka datang menyelimuti industri musik Tanah Air Indonesia. Salah satu personel Trio Libels, Yanni meninggal dunia. Kabar tersebut pertama kali beredar melalui pesan berantai.
"Telah meninggal dunia sahabat kita, Yanni Djunaedi hari Rabu 25 Maret 2015 jam 09.45 WIB, mari kita doakan semoga segala amal dan ibadah almarhum diterima Allah SWT," tulis pesan berantai yang terima detikHOT, Rabu (25/3/2015).
Hingga saat ini belum ada pihak yang bisa dimintai keterangannya mengenai meninggalnya Yanni. Namun menurut informasi yang didapatkan, Yanni tengah berada di bandara Pangkal Pinang.
Penyebab meninggalnya Yanni juga belum diketahui dengan pasti. Beberapa sumber di akun Twitter menyebutkan Yanni terkena serangan jantung.
Kabar duka tersebut juga langsung mencuat dalam Twitter. Salah satunya melalui akun Twitter, Alvin Adam.
"Inna lillahi wa inna lillahi rojiun, telah berpulang sobat kami Yani Libels," tulis Alvin.
Komedian Olga Syahputra meninggal dunia pada sore ini, Jumat (27/3/2015). Sang manajer, Mak Vera memastikan kabar Olga tutup usia.
"Innalillahi wa inalillahi rojiun telah berpulang kesayangan mak olga syahputra di jam 5.17 sore di hari jumat. minta doa buat kesayangan mak," tulis Mak Vera lewat pesan berantai via BlackBerry Messenger.
Kabar ini ramai sejak sore hari tadi. Olga meninggal di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura dalam usia 32 tahun.
Olga diketahui hampir setahun menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. Komedian itu selama ini diketahui menderita penyakit meningitis.
Komponis dan pendidik musik kontemporer Indonesia Slamet Abdul Sjukur meninggal dunia, Selasa (24/3/2015) pagi di Surabaya. Slamet meninggal di usia 80 tahun setelah dirawat di rumah sakit.
Kabar duka tersebut pertama kali disampaikan oleh Swandayani Swan, putri pelukis Tedja Suminar via akun Facebook-nya. "Telah meninggal dunia, komponis Indonesia, Slamet Abdul Sjukur pukul 06.00 di RS Graha Amerta," tulis Swan.
Dikenal sebagai pioner musik kontemporer di Tanah Air, Slamet adalah guru yang telah melahirkan banyak musisi terkenal. Salah satu muridnya yang sukses di panggung musik pop adalah Gilang Ramadhan.
Berbagai ucapan duka cita dan belasungkawa mengalir di media sosial. Salah satunya dari sesama kolega pemusik dari Yogyakarta, Djaduk Ferianto. Pernyataan duka juga disampaikan oleh musisi jazz Indra Lesmana.
Beberapa hari sebelumnya sempat beredar seruan penggalangan dana untuk Slamet, yang dikabarkan tengah membutuhkan biaya operasi untuk mengobati pangkal pahanya yang patah akibat terjatuh. Penggalangan dana itu dikelola oleh murid-muridnya.
Pada September tahun lalu, memperingati hari ulang tahunnya yang ke-79, Slamet menggelar serangkaian acara bertajuk 'Sluman Slumun Slamet' di TIM, Jakarta. Selain mempersembahkan konser karya-karya musiknya, ia juga membuka kursus kilat komposisi (kukiko) selama sehari.
"Kukiko sudah dilakukan sejak tahun 2012 dan bertujuan untuk memperkenalkan bahwa membuat komposisi musik itu mudah, semua orang bisa melakukannya," kata Slamet kala itu.
Lahir di Surabaya pada 1935 dengan nama Soekandar, Slamet Abdul Sjukur belajar musik hingga ke Prancis. Selain menciptakan sejumlah komposisi, ia juga banyak berkolaborasi dengan seniman-seniman lain. Dalam bermusik, ia memperkenalkan konsep minimaks, yaitu menciptakan musik dengan menggunakan bahan yang sederhana dan minim.
Hingga akhir hayatnya, Slamet Abdul Sjukur tercatat sebagai anggota Akademi Jakarta. Pada tahun 2005, ia menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas dedikasinya pada musik.