Selain karya seni dari seniman Eko Nugroho yang berhasil dibeli Rp 4,4 miliar oleh museum Australia di ajang Art Basel Hong Kong. Masih ada seniman Indonesia lainnya yang unjuk gigi di salah satu pameran seni terbesar di dunia tersebut.
Melalui galeri seni ROH Project asal Jakarta, seniman Bagus Pandega unjuk gigi dan ikut berpartisipasi memeriahkannya. Ia menampilkan empat 'Potraits' yang terdiri dari cermin, gitar, dan piringan hitam dan dikombinasikan dengan benda-benda sehari.
Masing-masing karya seni dari Bagus dijual senilai Rp 80 juta hingga Rp 90 juta. Gajah Gallery pun menampilkan tiga edisi patung karya seniman Yunizar. Harga yang ditawarkan masing-masing yakni Rp 826 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui NADI Gallery asal Jakarta, karya seni yang detail buatan seniman Handiwirman Saputra juga ditampilkan. Sera lukisan abstrak berukuran besar oleh Arin Dwihartanto Sunaryo.
Kolektor Indonesia Deddi Kusuma yang menjadi penggemar dari dua seniman tersebut berharap dapat terjual. "Semoga karyanya bisa diminati oleh kolektor dunia seperti Petch Osathanugrah, Jean-Michel Beurdeley, Dr Oei, dan Rudy Akini," katanya dilansir dari The Art Newspaper, Senin (16/3/2015).
Karya seni dari seniman Asia Tenggara memang mendapatkan perhatian di Art Basel Hong Kong ini. M+ Museum Hong Kong dan Galeri Seni Singapura dikabarkan tertarik akan menampilkan karya dari seniman-seniman kawasan tersebut pada November 2015.
Khusus di pameran seni terbesar tersebut sebanyak 22 galeri seni dari Singapura, Filipina, Indonesia, dan Malaysia ikut berpartisipasi memeriahkannya.
(tia/ron)