.webp)
Sekitar 200 koleksi buku dengan kategori sastra, non-sastra, anak, pariwisata, politik, dan fashion ditampilkan di paviliun bernuansa etnis serta budaya Indonesia tersebut. Nantinya, para penerbit itu juga akan berpartisipasi di kegiatan CEO 'Speak Publishers Forum, Author’s Corner dan the Rights Table' pada 15-17 Februari 2015.
Duta Besar RI untuk India Rizali W.Indrakesuma saat meresmikan paviliun Indonesia mengatakan pameran yang digelar 14-22 Februari ini dapat menjadi peluang besar bagi Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Ikuti Kompetisi Seni Internasional ke Melbourne!
Tamu kehormatan di New Delhi World Book Fair 2015 kali ini adalah Singapura dan Korea Selatan menjadi focus country. Pameran ini juga menghadirkan sekitar 2.200 penerbit asal Tanah Hindustan dan 30 penerbit asing termasuk Indonesia yang ikut meramaikan.
Dengan mengikuti pameran buku yang tahun ini mengusung tema 'Suryodaya: Emerging Voices from Northeast
India', Rizali berharap eksibisi ini memberikan dampak yang positif di industri penerbitan Tanah Air.
"Termasuk di bidang penterjemahan buku-buku Indonesia dan India dari penerbit kedua negara," ucapnya.
India merupakan salah satu negara yang dikenal sebagai pusatnya buku dunia. Setiap tahunnya, ada sekitar 12 ribu perusahaan yang menerbitkan buku-buku dari agen penerbitan buku ternama dunia. Di antaranya, Oxford University Press, Sage Publication, Penguin Books, Cambridge University Press, Harpercollins Publishers, Viva Books yang dijual dengan harga terjangkau.
Tingginya animo membaca di India dan jumlah penerbitan buku, membuat pameran buku internasional ini diprediksi dapat dihadiri sekitar 10 juta pengunjung.
(tia/tia)
