Tak lama kemudian Emerson (David Oyelowo) datang ke TKP. Dia menemukan koin yang dipakai pria tadi dan berhasil melacak sidik jarinya. Sidik jari itu milik seorang mantan tentara bernama James Barr (Joseph Sikora). James Barr pun ditangkap dan diinterogasi. Emerson memberikan dua pilihan kepada Barr: mengaku dan diringankan hukumannya atau tidak mengaku dan hukumannya akan sangat berat. Barr memilih yang lain: menyebut nama Jack Reacher (Tom Cruise).
Ternyata, mencari jejak Jack Reacher sama sulitnya dengan mencari jarum di tengah tumpukan pasir. Ia tidak memiliki alamat tetap, nomor telepon atau ponsel dan alamat email. Rekam jejaknya bersih. Jika Anda ingin bertemu Jack Reacher, berharaplah Jack Reacher ingin bertemu Anda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah tahun lalu menghentak lewat seri keempat 'Mission: Impossible', kini Tom Cruise mengubah dirinya menjadi Jack Reacher. Masih sama-sama cowok yang bisa menendang siapapun yang ada di hadapannya, tapi minus gadget mewah dan tim yang solid.
Jack Reacher diangkat dari novel seri karangan Lee Child yang berjudul 'One Shot'. Jika Anda mengira film ini akan seperti seri 'Mission: Impossible', bersiaplah kecewa. 'Jack Reacher' sama sekali bukan film full-packed action. Film ini membutuhkan kesabaran penuh. Christopher McQuarrie sebagai sutradara dan penulis naskah begitu detail menjelaskan semua hal yang ada di layar. Yang akhirnya membuat 'Jack Reacher' lebih terasa seperti film detektif ketimbang film aksi yang penuh dengan ledakan.
Hal ini membuat 'Jack Reacher' sekilas terlihat mirip dengan 'The Girl with the Dragon Tattoo' yang isinya sama-sama tentang investigasi. Bahkan karakter utamanya pun hampir mempunyai karateristik yang sama: anti-sosial, mempunyai photographic-memory dan kemampuan yang cepat untuk membaur dengan sekeliling.
Tom Cruise, seperti halnya Tom Cruise di film-film lainnya, bermain menjadi dirinya sendiri. Hanya Tom Cruise yang bisa melafalkan dialog klise terdengar lebih elegan. Sementara itu Rosamund Pike bermain cukupan sebagai seorang pengacara yang tangguh. Membuatnya tidak terasa sebagai pemanis belaka di sebuah film yang hampir semua pemainnya pria.
Sayangnya barisan cast yang jagoan seperti Richard Jenkins, Robert Duvall bahkan filmmaker terkenal seperti Werner Herzog yang dipasang sebagai villain tidak memiliki waktu yang cukup banyak untuk menunjukkan kualitas mereka. Sebab, hampir setiap saat kita melihat aksi Tom Cruise.
Sejujurnya, 'Jack Reacher' akan menjadi film yang sangat biasa saja kalau saja bukan Tom Cruise yang memainkan peran utamanya. Bahkan dengan adegan kejar-kejaran yang lumayan intens dan scoring music yang cukup membantu ketegangan, film ini tidak memberikan kesan yang menggelegar. Tapi, tetap saja, Tom Cruise memang memiliki kharisma yang luar biasa spesial. Dan saya yakin, banyak orang yang bersedia menonton 'Jack Reacher' untuk itu.
Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.
(mmu/mmu)