Bestfriend?: Jika ABG Bingung Cari Jati Diri

Review Film

Bestfriend?: Jika ABG Bingung Cari Jati Diri

- detikHot
Selasa, 24 Jun 2008 11:45 WIB
Jakarta - Suatu hari, di sekolah Tania (Nikita Willy) ada murid baru bernama Moli (Risty Tagor). Moli sangat cuek, dan seperti hidup di dunianya sendiri. Moli ternyata anak korban perceraian kedua orang tuanya.

Moli hidup berpindah-pindah. Kadang tinggal di rumah ayahnya, kadang di rumah ibunya. Meski begitu, sepertinya ia happy menjalani hidupnya itu. Kebebasan yang didapat dari ayah ibunya dimanfaatkan Moli sebebas-bebasnya. Termasuk bebas berpindah sekolah cuma karena alasan bosan.

Moli duduk sebangku dengan Tania. Karakter kedua insan ini sangat berbeda. Moli urakan, sedangkan Tania, kalem dan pinter. Kehadiran Moli di kelas cenderung tidak diterima oleh murid-murid lain di sekolahnya.

Bahkan Moli juga tidak diterima oleh gank paling gaul di sekolah tersebut. Moli dinilai terlalu ekstrem dalam bersikap. Tak ada yang ingin masuk ke dalam dunia Moli, kecuali Tania.

Melihat hidup Moli yang bebas, tiba-tiba Tania merasa bosan dengan hidupnya sendiri. Ia mulai meniru dan melakukan hal-hal yang Moli lakukan. Tania merokok, clubbing, alkohol, hingga seks yang mengubah gaya hidupnya.

Tania hanyut dalam dunia yang tidak pernah ia alami sebelumnya. Tania berubah, dan sangat menikmati perubahan dirinya itu mengikuti Moli. Hingga akhirnya pada suatu hari, Tania over dosis saat clubbing bersama Moli dan Moli pun meninggalkan Tania.

Bagaimana nasib Tania dalam pencarian jati dirinya sebagai remaja? Masihkan Moli menjadi sahabat Tania?

'Bestfriend' jadi film ketiga Risty Tagor. Dalam film ini, bintang 'Pocong' itu mampu menampilkan sosok remaja urakan. Aktingnya boleh juga. Sedangkan Nikita Willy, aktingnya jadi tak terlalu menonjol.

Film karya sutradara  Fajar Bgt  ini diklaim sebagai layar lebar yang bisa jadi cambuk untuk para orangtua lebih memperhatikan dan mengerti anak-anaknya. Sayangnya hal itu justru tidak ditampilkan. Adegan yang lebih terlihat malah aksi hura-hura dan kenakalan dua remaja. Pesan moral yang ingin diangkat dalam film ini seolah tertutup karena penonton lebih terfokus pada kenakalan Moli dan Tania. (rac/eny)

Hide Ads