Mengaku Rasul: Film Religi Penuh Teka-teki

Review Film

Mengaku Rasul: Film Religi Penuh Teka-teki

- detikHot
Kamis, 05 Jun 2008 10:45 WIB
Jakarta - Sebuah desa di daerah Jawa Barat diresahkan oleh sebuah padepokan yang dipimpin Ki Baihaqi (Reza Pahlevi) dan Guru Samir (Ray Sahetapy). Padepokan yang tadinya adalah sebuah pesantren, kini berubah menjadi padepokan sesat. Guru Samir yang berdakwah disana bahkan mengaku Rasul.

Tak sedikit mukjizat yang diperlihatkan Guru Samir untuk meyakinkan pengikutnya. Salah satunya adalah ia sering terlihat berada di dua tempat sekaligus.

Rianti (Jian Bantari) seorang mahasiswa yang sedang bimbang karena masalah keluarga dan masalah percintaan dengan sang kekasih pun ikut termakan ajaran sesat Guru Samir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang tua Rianti bahkan sampai mengutus Ajie (Alblen Fillindo) kekasih rianti untuk menyusul anak mereka ke padepokan. Kejadian demi kejadian dialami Ajie, namun tak juga dapat membuka mata dan hati Rianti.

Suatu hari Marni, salah satu murid padepokan itu hamil, janin yang ada di kandungannya adalah anak Guru samir. Warga yang marah pun meminta pertanggungjawabanya. Namun dengan sikap munafik, Guru Samir membantah tuduhan tersebut. Ia bahkan berani memotong tangannya demi membuktikan kebenarannya. Ajaibnya, tangannya yang terputus dapat tersambung kembali.

Kemarahan warga tak sampai disitu, beramai-ramai mereka membakar padepokan. Rianti pun menjadi korban. Anehnya Guru Samir yang ikut terbakar kembali bangkit dari kematian. Teka-teki apa yang ada di balik kesaktian Guru Samir?

Berbeda dengan film religi yang lain, film Mengaku Rasul produksi Multivision Plus ini menyajikan jalan cerita yang berbeda. Penonton dibuat bertanya-tanya hingga akhir cerita. Mungkin itu adalah pengaruh gaya dari sang sutradara Helfi Kardit yang biasa membuat film misteri seperti 'Miracle' dan 'Bangku Kosong'.

Seperti film-filmnya yang lain, Film Herfi Kardit yang terbaru ini juga dapat memainkan emosi penonton. Didukung akting total Ray Sahetapy dengan gaya teatrikal.

Namun sayang akting Rianti yang dimainkan Jian Bantari masih sangat timpang apabila disandingkan dengan Ray. Akting Jian terkesan masih kaku dan sangat datar.

Namun secara keseluruhan, penggarapan film ini cukup baik. Mulai dari setting tempat hingga make up para pemain terlihat sangat natural dan tidak belebihan.

(kee/dit)

Hide Ads