Amanda Sanford (Julia Roberts) membenci orang. Dia tidak suka berisik dan keramaian. Ini ironi, karena Amanda tinggal di New York City, kota yang tidak pernah tidur. Hari itu, secara impulsif dia menyeret seluruh keluarganya untuk staycation di Long Island. Clay (Ethan Hawke), suaminya agak heran dengan ini. Tapi dia menurut saja, karena Amanda sudah mengurus semuanya, termasuk booking rumah mereka akan tinggal.
Rumah tempat mereka staycation ternyata memang seindah itu. Enak dilihat, luas, dan ada kolam renang yang langsung digunakan oleh kedua anak mereka, Rose (Farrah Mackenize) dan Archie (Charlie Evans). Hutan di dekat rumah mereka juga terlihat nyaman untuk ditelusuri. Semuanya baik-baik saja sampai malam harinya pintu mereka diketuk oleh dua orang tidak dikenal.
George (Mahershala Ali) dan Ruth (Myha'la) mengaku sebagai bapak dan anak. Terlebih lagi, mereka mengaku sebagai pemilik rumah itu. Amanda tentu saja tidak percaya dengan informasi ini. Meskipun Clay membukakan pintu untuk mereka dan membiarkan bapak dan anak itu untuk menginap, Amanda tetap paranoid. Terutama setelah semua keanehan yang terjadi hari itu. Internet yang tiba-tiba menghilang. Suara misterius yang memekakkan telinga. Siapa sangka semua ini hanyalah awal mula dari mimpi buruk yang tidak akan hilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak seperti film-film blockbuster Netflix yang didesain untuk mencengangkan penonton (seperti Red Notice atau The Gray Man), Leave The World Behind adalah sebuah thriller yang lumayan meyakinkan. Diadaptasi dari novel karya Rumaan Alam, Leave The World Behind bertumpu pada keanehan-keanehan yang membuat paranoid karakter sekaligus penonton. Kalau Anda menonton Mr. Robot, serial yang juga dibuat oleh Sam Esmail, penulis dan sutradara film ini, twist yang ditawarkan film ini sangat sesuai dengan ciri khasnya.
Secara sekilas Leave The World Behind mungkin memiliki kesamaan dengan Don't Look Up, film Netflix lainnya yang membahas soal akhir zaman. Tapi kalau Don't Look Up menggunakan satir (dan bintang kelas A Hollywood) sebagai kendaraannya, film ini menggunakan hal-hal aneh yang tepat guna untuk membuat penonton tetap tinggal sampai end credits diputar. Telepon dan internet mati mungkin terasa biasa. Tapi ketika binatang mulai bertindak misterius, penonton pasti tahu bahwa film ini akan menjanjikan ketegangan yang apik.
Semua ini kemudian dibungkus dengan kegemaran Sam Esmail dalam menciptakan gambar yang menarik untuk dilihat. Kalau Mr. Robot menggunakan ruang kosong untuk menciptakan paranoia, film ini menggunakan angle-angle yang tidak biasa untuk mengantarkan kita pada situasi yang mustahil. Awalnya semua gerakan kamera ini bisa terlihat sebagai ajang pamer Esmail untuk menunjukkan betapa konyolnya level kenyamanan keluarga Sanford (salah satu struggle anaknya saat internet mati adalah dia tidak bisa melanjutkan musim terakhir Friends). Tapi saat momen horor mulai bermunculan, gerak kamera liar sinematografer Tod Campbell berfungsi untuk menunjukkan bahwa dunia memang sedang jungkir balik.
Dari semua aktor, Julia Roberts dan Mahershala Ali mendapatkan daging paling banyak untuk diolah. Mereka mempunyai kesempatan untuk bermonolog panjang dan kedua aktor ini mengunyah dialog mereka dengan baik. Ethan Hawke tidak tampil mengecewakan, meskipun tidak istimewa. Yang juga mencuri perhatian adalah Myha'la (yang kemarin juga muncul di Bodies Bodies Bodies) yang sangat berhasil untuk membuat karakter Julia Roberts (dan saya) kesal.
Leave The World Behind mungkin tidak akan memuaskan semua penonton. Apalagi kalau Anda mempunyai ekspektasi bahwa film ini akan menawarkan visual gila seperti film-film Roland Emmerich. Tapi kala Anda gemar menonton kisah orang-orang yang mencoba bertahan hidup atau mengerti bahwa hidup manusia sangatlah rapuh, film ini sangat saya rekomendasikan untuk menemani akhir pekan Anda.
Leave The World Behind dapat disaksikan di Netflix.
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
(mau/mau)