Review Wish: Bukan Mimpi Biasa

Review Wish: Bukan Mimpi Biasa

Candra Aditya - detikHot
Senin, 27 Nov 2023 09:46 WIB
Cuplikan film animasi Disney bertajuk Wish (2023).
Salah satu adegan di film Wish Foto: Dok. Disney
Jakarta - Wish, animasi terbaru Disney, mengambil setting di sebuah kerajaan bernama Rosas. Di tempat ini, semua orang boleh mengucapkan keinginan mereka (sesuai dengan judulnya) ke raja King Magnifico (disuarakan oleh Chris Pine) ketika mereka berumur 18 tahun. Sang raja kemudian kelak akan mengabulkan keinginan rakyatnya, lengkap dengan perayaan yang gila-gilaan.

Kalau Anda penggemar berat film-film animasi Disney, Anda pasti tahu apa yang akan terjadi berikutnya. Seorang tour guide bernama Asha (disuarakan oleh Ariana DeBose) punya keinginan untuk mengabulkan impian kakeknya. Saat dia interview dengan King Magnifico, dia menemukan bahwa ternyata sang raja tidak sesuai dengan apa yang dia bayangkan. King Magnifico ternyata hanya mengabulkan permintaan yang sesuai dengan apa yang baik untuk Rosas. Atau lebih tepatnya, yang baik untuk dirinya sendiri.

Tidak butuh lama bagi Asha untuk tahu bahwa Rosas dalam bahaya. Mereka butuh pemimpin yang lebih baik. Asha kemudian pergi ke tempat favoritnya dan berdoa. Kemudian tiba-tiba saja, sebuah kekuatan besar muncul. Sebuah bintang (dengan bentuk paling menggemaskan yang pernah ada) bernama Star jatuh ke Rosas dan dia berniat untuk membantu mengabulkan keinginan Rosas dan warga-warganya. Cue lagu-lagu yang menginspirasi dan kisah yang klasik, Wish adalah apapun yang Anda harapkan dari animasi Disney.

Disutradarai oleh Chris Buck (salah satu orang yang bertanggung jawab atas Frozen) dan debut Fawn Veerasunthorn, Wish memiliki visual yang cukup menarik. Menggunakan bantuan sistem gambar dari Meander, film ini terasa klasik dengan perpaduan 2D dan CGI. Dua jilid animasi Spider-Verse jelas menjadi salah satu alasan di balik keputusan ini. Adegan-adegan lanskapnya tentu saja menjadi alasan kenapa Wish harus ditonton di bioskop. Tapi dalam Wish, ekspresi karakter-karakternya juga nampak begitu ekspresif. Dalam beberapa adegan, rasanya bahkan seperti menyaksikan manusia sungguhan.

Secara plot, Wish yang ditulis oleh Jennifer Lee dan Allison Moore memang kurang begitu spesial. Kalau Anda mengharapkan sesuatu yang original, Wish mungkin akan membuat Anda sedikit kecewa. Hampir semua stereotip film-film Disney bisa Anda temukan dalam film ini. Dari binatang yang bisa berbicara, karakter villain yang menggunakan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau sampai karakter perempuan yang begitu ngotot untuk melakukan segalanya demi kebaikan bersama semuanya ada dalam Wish.

Semua klise ini memang kadang terasa melelahkan tapi tidak bisa dipungkiri bahwa resep ini manjur. Saya benar-benar terbawa dengan petualangan Asha meskipun semua plot beat dan karakterisasinya sudah pernah saya saksikan di film-film animasi Disney yang lain. Senjata lain yang juga digunakan Disney untuk membuat Wish begitu memikat adalah bagaimana mereka menarik penonton dengan lagu-lagunya.

Dibuat oleh Julia Michaels, Benjamin Rice dan JP Saxe, lagu-lagu dalam Wish dijamin akan membuat penonton dewasa sekali pun terpikat dengan musiknya. Dari pembukaan "Welcome To Rosas" (vibe-nya agak mirip Encanto) sampai track "This Wish" yang meriah, film ini berhasil menyajikan momen-momen dramatis yang meskipun terasa generik tetapi tetap terasa larger-than-life. Bagian terbaiknya? Ariana DeBose dan Chris Pine tidak hanya pengisi suara yang baik tapi mereka adalah penyanyi yang mengagumkan. Mereka tidak hanya berhasil mengeluarkan nada-nada indah, tapi mereka juga berhasil meniupkan emosi ke melodi-melodi tersebut.

Bagi penonton anak-anak, Wish adalah tontonan yang pasti akan menghibur mereka dari awal sampai akhir. Bagi penonton dewasa, Wish mungkin akan terasa seperti deja vu. Tapi kadang kala, ada kenyamanan menyaksikan sesuatu yang kita sudah tahu hasil akhirnya seperti apa. Dan Wish berhasil mempersembahkan itu.

Wish dapat disaksikan di seluruh jaringan bioskop di Indonesia
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.




(nu2/nu2)

Hide Ads