Review No One Will Save You: Tegang Tanpa Banyak Bicara

Review No One Will Save You: Tegang Tanpa Banyak Bicara

Candra Aditya - detikHot
Selasa, 26 Sep 2023 21:42 WIB
Cuplikan adegan dalam film No One Will Save You (2023).
Review No One Will Save You (2023). Dok. Ist
Jakarta -

Brynn (Kaitlyn Dever) adalah seorang gadis yang kelihatan sekali mengasingkan diri. Dia tinggal di sebuah kota kecil, di ujung dekat hutan tanpa tetangga dekat. Hari-harinya diisi dengan bekerja membuat gaun yang ia jual secara online, pergi ke kota untuk mengirimkan pesanan dan mungkin mampir sebentar ke kuburan mendiang ibunya.

Selama Brynn melakukan ini, dia sama sekali tidak berinteraksi dengan orang lain. Bahkan dalam beberapa kasus, Brynn kelihatan menghindar dan menyembunyikan dirinya. Sampai di rumah biasanya Brynn memutar musik dan berdansa sendirian. Kalau hidup Brynn sudah membuat penonton iba, tunggu sampai malam tiba dan mendadak ada sesuatu yang masuk ke dalam rumahnya.

Orang asing masuk ke rumah saja sudah menyeramkan, apa lagi kalau yang masuk ternyata adalah alien yang tidak tahu maunya apa. Brynn kemudian berusaha untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Seperti judulnya, bagaimana cara bertahan ketika tidak ada siapa-siapa yang ada disana untuk menolongmu?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Brian Duffield mungkin belum menjadi nama yang mentereng di industri perfilman tapi beberapa karyanya yang menarik membuatnya menjadi nama yang patut disimak di kamus saya. Skrip Brian Duffield selalu cerdas dan mempunyai unsur komedi yang tepat.

The Babysitter yang tayang di Netflix dan juga sebuah film monster road trip menggemaskan berjudul Love and Monster adalah dua contoh tulisannya yang patut disimak. Kedua skrip tersebut tidak hanya berhasil menawarkan sesuatu yang segar meskipun formulanya masih mengikuti resep film blockbuster tapi juga berhasil membuat saya ingin menonton lanjutannya. Akhir akhir ini jarang sekali ada cerita original yang berhasil membuat penonton ingin lebih dan dua karya Duffield tersebut membuat saya ingin menyaksikan sekuelnya.

ADVERTISEMENT
Cuplikan adegan dalam film No One Will Save You (2023).Cuplikan adegan dalam film No One Will Save You (2023). Foto: Dok. Ist

Penyutradaraan perdananya dalam Spontaneous juga mengukuhkan dirinya sebagai pembuat film yang patut disimak. Sebagai sebuah film remaja, Spontaneous menawarkan sebuah tema yang serius tapi berhasil dibungkus dalam sebuah kemasan yang luar biasa menghibur. Duffield selalu tahu caranya bagaimana membuat saya tertawa kemudian merenung dalam tempo yang berdekatan. No One Will Save You ternyata juga memiliki kemampuan itu.

Tentu saja secara visual No One Will Save You tidak bisa dibandingkan dengan kemegahan Nope yang membuat semuanya terasa raksasa. Tapi dengan bujet cukupan dan setting yang sederhana, film ini terasa besar.

Secara presentasi film ini terasa seperti blockbuster meskipun bujetnya tidak begitu mahal (yang mungkin membuat Disney memutuskan untuk merilis film ini secara online). Sound design film ini adalah salah satu highlight yang menyenangkan. Saya bisa membayangkan betapa No One Will Save You akan jauh lebih mencekam jika penonton menyaksikannya di kegelapan teater.

Secara plot, apa yang ditawarkan No One Will Save You sebenarnya tidak begitu revolusioner. Tapi fakta bahwa Duffield memutuskan untuk membuat sebuah film yang tenang membuat ketegangan film ini menjadi terasa berkali-kali lipat. Keputusan Duffield untuk membuat No One Will Save You tanpa ada dialog (Anda bisa menyaksikan film ini tanpa bantuan subtitle) justru membuat rasa alienasi dan sepinya hidup Brynn jadi makin terasa.

Saya kira ini gimmick yang hanya akan bertahan selama beberapa menit (atau sekuens). Bagaimana caranya Duffield menjelaskan tentang trauma karakter utamanya tanpa dialog? Tapi ternyata ia bisa melakukannya dengan baik dan lumayan mengejutkan.

Sebagai sebuah thriller, No One Will Save You sangat menggenggam penonton dari awal sampai akhir. Blocking kameranya mengesankan. Bagaimana karakter utamanya bertahan diri cukup pintar. Tidak seperti kebanyakan film horor, apa yang dilakukan Brynn akan membuat Anda tersenyum kesenangan karena karakter utama film ini sama sekali bukan damsels in distress. Secara tempo film ini juga paten. Ia tahu kapan harus menahan diri dan menginjak pedal gas.

Tentu saja memerankan karakter tanpa dialog adalah pekerjaan yang tidak gampang. Beruntung Duffield menggunakan Kaitlyn Dever dengan sebaik-baiknya. Alumni Booksmart dan miniseri Unbelievable ini fasih dalam menggunakan ekspresi dan tubuhnya untuk menyampaikan setiap kepanikan yang dirasakan oleh karakternya. Setiap helaan nafas yang dikeluarkannya di film ini menjadi musik yang penting. Tanpa Dever, film ini tidak akan semenggelegar itu.

Kalau saja Disney berbaik hati dan merilis No One Will Save You di bioskop, teror film ini mungkin akan menghantui saya sampai saya meninggalkan teater. Dan tentu saja, setelah ini saya semakin tidak sabar untuk menyaksikan apa yang akan dibuat oleh Brian Duffield berikutnya.

No One Will Save You dapat disaksikan di Disney+ Hotstar

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.




(ass/ass)

Hide Ads