Beth (Lily Sullivan) punya masalah baru dan ia hanya punya satu tempat untuk menyelesaikan masalah ini: kakaknya Ellie (Alyssa Sutherland). Begitu sampai di apartemen Ellie, Beth baru menyadari efek putusnya komunikasi antara mereka berdua. Suami Ellie pergi entah kemana dan apartemen ini akan dihancurkan. Ellie bersama tiga anaknya; Danny (Morgan Davies), Bridget (Gabrielle Echols) dan Kassie (Nell Fisher); harus meninggalkan kaki dari tempat tersebut.
Sementara Ellie dan Beth ngobrol soal masalah mereka, ketiga anak Ellie pergi beli pizza. Saat itulah gempa bumi datang dan membuka sebuah lubang di bawah apartemen mereka. Seperti kebanyakan karakter film horor yang bodoh, Danny memungut beberapa barang di sana. Ia mengambil tiga keping piringan hitam dan sebuah buku dengan sampul kulit manusia yang ada taring di pinggirnya. Dengan judul Evil Dead Rise Anda pasti sudah tahu kemana arahnya film ini.
Kalau Anda menyukai Evil Dead versi Fede Alvarez yang dirilis 10 tahun lalu, kemungkinan besar Anda akan menyukai film ini. Evil Dead Rise mungkin tidak sebrutal film buatan Alvarez, tapi semangatnya masih sama. Lee Cronin sebagai penulis dan sutradara mengikuti jejak Alvarez dengan baik. Dalam film ini bahkan ia sempat memberikan sedikit humor gelap untuk membuat suasana menjadi lebih meriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengganti setting dari kabin ke apartemen ternyata menjadikan film ini menjadi segar. Apartemen secara lanskap memang lebih besar tapi Cronin bersama sinematografer Dave Garbett berhasil membuat setting baru ini tetap terasa angker. Suasana klaustrofobik yang diciptakan oleh setting baru ini justru menjadikan horornya menjadi lebih menggigit. Selain itu Cronin juga menggunakan peralatan rumah tangga yang biasanya terlihat 'ramah' menjadi senjata yang mematikan di film ini. Hasilnya adalah serangkaian teror yang sungguh seru untuk disaksikan bagi Anda pecinta horor.
Secara plot Evil Dead Rise memang tidak menawarkan hal yang baru meskipun pembukaannya cukup membuat penasaran. Secara garis besar film ini masih mengikuti blueprint film-film Evil Dead sebelumnya. Yang membuat film ini menjadi pengalaman menonton yang baik adalah karena Cronin tahu bagaimana mengemas kisah ini dengan penyutradaraan yang meyakinkan.
Semua aspek teknis film ini jempolan. Sinematografinya tidak hanya enak dilihat tapi sangat membantu untuk membuat ngeri. Ada beberapa shot yang membuat saya tersenyum senang karena gambar yang ada di layar terlihat sangat aneh tapi pada saat yang bersamaan sangat cocok untuk genre ini. Editing-nya juga mantap. Durasi 97 menit digunakan dengan sangat baik. Porsi drama dan horornya berimbang. Set-up yang ditata oleh Cronin dengan rapi (kucing, lift, parkiran bawah tanah) di-payback dengan sempurna. Tambahkan dengan musik dan desain suara yang prima, maka Anda akan menemukan salah satu film horor dengan craftmanship terbaik tahun ini.
Tentu saja Evil Dead Rise tidak akan menjadi segemilang ini tanpa permainan aktornya. Tiga pemeran anaknya bermain dengan baik. Tapi dua aktris utamanya lebih dari total untuk menjual film ini. Sementara Lily Sullivan mampu menjadi heroine yang layak untuk didukung, Alyssa Sutherland lebih dari kompeten untuk menakut-nakuti penonton. Sullivan dengan mudah merebut hati saya sebagai the final girl. Sutherland di sisi lain terlihat sekali bersenang-senang menjadi setan.
Dengan barisan set pieces yang gila dan konklusi yang sangat, sangat memuaskan, Evil Dead Rise adalah hadiah bagi pecinta horor dimana pun kalian berada. Tonton ini film ini layar besar dan saksikan kemegahannya. Dijamin Anda akan ingin merasakan sensasinya lagi dan lagi.
Evil Dead Rise dapat disaksikan di seluruh jaringan bioskop di Indonesia.