Pertemuan pertama antara Sadie (Ana de Armas) dan Cole (Chris Evans) terlihat seperti meet cute di kebanyakan film-film romantic comedy. Kalau Sadie punya masalah komitmen karena dia terikat dengan pekerjaan yang menyita sebagian besar waktunya, Cole adalah petani yang 'bucin'. Ia seperti tidak bisa menemukan sosok yang bisa betah dengan dirinya. Saat itu, Cole yang sedang menjaga stan jualannya bertemu dengan Sadie. Keduanya bertransaksi sambil berantem-berantem manja. Pertemuan ini membuat Cole berani untuk kencan dengan Sadie. Sadie mengiyakan ajakan ini.
Hubungan keduanya pun dengan cepat naik ke level berikutnya. Setelah romansa panas yang menggairahkan, Cole menghubungi Sadie tapi ia tidak mendapatkan respons. Adik Cole mengatakan bahwa Cole di-ghosting, istilah yang pastinya bukan barang baru. Sadie sepertinya tidak ingin melanjutkan hubungan ini, tapi ia tak punya hati untuk mengatakannya keras-keras jadi ia mundur teratur. Tapi Cole tidak menyerah. Karena ia memiliki kebiasaan lupa dengan barangnya, ia berhasil melacak di mana keberadaan Sadie. Sadie ternyata di London dan Cole pun nekat untuk mengejarnya. Kalau saja Sadie memberi tahu Cole bahwa ia adalah agen CIA, semuanya ini tidak akan terjadi.
Ghosted, film terbaru Apple TV+ yang disutradarai oleh Dexter Fletcher (Eddie The Eagle, Rocketman), menawarkan hal yang sudah lama tidak kita saksikan dalam blockbuster Hollywood: serunya komedi aksi. Kalau Anda muak dengan film-film superhero, sekuel atau bahkan remake, Ghosted harusnya memberikan angin segar. Idenya mungkin bukan sesuatu yang baru, tapi setidaknya usahanya patut dipuji. Tapi apakah hasilnya sesuai dengan janjinya?
Ghosted harusnya bisa menjadi sebuah tontonan yang ngangenin dan seru seperti Mr. and Mrs. Smith atau bahkan film Tom Cruise yang tidak begitu nge-hit, Knight and Day. Sayangnya, hal itu tidak terjadi dalam film ini karena hal utama yang menjadikan film tersebut asyik dinikmati absen di film ini: chemistry. Meskipun ini bukan pertama kalinya Evans dan de Armas bertemu (Knives Out dan The Gray Man), tapi akting keduanya seolah-olah mereka baru bertemu untuk pertama kalinya. Tidak hanya mereka kurang menjual romansanya, hampir semua interaksi mereka tidak menggigit sama sekali.
Film seperti Ghosted memang tidak menawarkan sesuatu yang spektakuler yang mengubah genre. Sebagus apa pun adegan-adegan aksinya atau selucu apa pun dialog-dialognya, kalau kedua pemainnya tidak memberikan chemistry yang baik, hasilnya akan tawar. Dan hal itulah yang terjadi di film ini. Evans dan de Armas tidak sanggup memberikan apa yang membuat film seperti Mr. and Mrs. Smith menjadi ikonik: perasaan menggebu-gebu.
Selain chemistry yang tidak baik, Fletcher sebagai sutradara juga merangkai Ghosted dengan adegan-adegan aksi yang tidak begitu spektakuler. Entah apa karena film ini didesain untuk streaming, hampir semua adegan aksinya terasa hambar. Adegan klimaks di ending memang menarik, tapi keputusan Fletcher untuk memasukkan semua lagu pop di setiap adegan-adegan ini membuat feel adegannya terasa seperti video klip. Alih-alih menegangkan, saya malah jadi ikut bernyanyi. Ditambah dengan green screen yang kentara, Ghosted terasa sekali letoynya.
Ghosted mungkin memang tidak seburuk ini. Film ini masih bisa dinikmati kalau Anda tidak berharap banyak. Kalau Anda jenis penonton yang gampang terpuaskan (atau Anda butuh tontonan untuk sekedar duduk bosan), Ghosted mungkin bisa jadi pilihan. Tapi kalau Anda kangen dengan film aksi yang benar-benar mampu menyeimbangkan komedi, drama romantis dan adegan aksinya, Ghosted bukan film yang Anda cari.
Ghosted dapat disaksikan di Apple TV+.
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
Simak Video "Video: Main di Spin-Off 'John Wick', Tangan Ana de Armas Sampai Melepuh"
(mau/mau)