Review Creed III: Masih Tetap Seru, Masih Tetap Emosional

Review Creed III: Masih Tetap Seru, Masih Tetap Emosional

Chandra Aditya - detikHot
Selasa, 07 Mar 2023 11:00 WIB
C3_20382_RC
Michael B. Jordan stars as Adonis Creed in
CREED III 
A Metro Goldwyn Mayer Pictures film
Photo credit: Eli Ade
Β© 2023 Metro-Goldwyn-Mayer Pictures Inc. All Rights Reserved
CREED is a trademark of Metro-Goldwyn-Mayer Studios Inc. All Rights Reserved.
Cuplikan adegan Creed III. Eli Ade/Eli Ade
Jakarta -

Hal yang paling menakjubkan dari Creed III mungkin adalah kenyataan bahkan di jilid ketiganya film ini tetap masih memberikan hal yang baru, sesuatu yang jarang terjadi di banyak franchise.

Meskipun film ini tidak akan bisa menandingi keparipurnaan film pertamanya tapi Creed III berhasil memberikan hal yang sama: sebuah kemenangan yang emosional. Yang semakin membanggakan, ini adalah pertama kalinya si bintang utama Michael B. Jordan tidak hanya menjadi pemeran utamanya tetapi juga menjadi komandan di belakang kamera.

Creed III dimulai dengan flashback dan sebuah pertandingan final. Adonis 'Donnie' Creed (Michael B. Jordan) memutuskan untuk pensiun dan di pertandingan akhirnya ia kembali menjadi juara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istrinya Bianca (Tessa Thompson) dan anaknya Amara (Mila Davis-Kent) menyambut pensiunnya Donnie dengan tangan terbuka. Donny sendiri tampaknya menikmati perannya sekarang sebagai ayah dan promotor.

Tapi kemudian hantu dari masa lalu muncul.Ia adalah Damian (Jonathan Majors), teman masa kecil Donnie yang baru saja keluar dari penjara.

ADVERTISEMENT

Di perkenalannya penonton diajak untuk melihat bahwa Damian adalah petinju yang sangat berbakat. Tapi sebuah kejadian yang melibatkan Donnie membuatnya dipenjara. Kini Damian muncul lagi dan menginginkan tahta yang ditinggali oleh Donnie.

Meskipun Ryan Coogler tidak menyutradarai atau menulis skripnya tapi pengaruhnya masih terasa di film ini (film ini ditulis oleh Keenan Coogler dan Zach Baylin dengan cerita dari Ryan Coogler). Bagaimana fungsi keluarga (baik secara literal maupun secara harafiah) mempengaruhi hidup seseorang sangat dieksplor disini.

Semua drama terbagi rata tanpa mempengaruhi plot utamanya (bahkan dalam beberapa kasus malah menambah konteks drama utama). Dari karir Bianca sampai ibu Donnie, Mary Anne Creed (Phylicia Rashad) semuanya terasa hidup dan penuh. Skrip yang baik ini kemudian diterjemahkan dengan luar biasa baik oleh Michael B. Jordan.

C3_27868_RTessa Thompson stars as Bianca and Michael B. Jordan as Adonis Creed inCREED III A Metro Goldwyn Mayer Pictures filmPhoto credit: Eli AdeΒ© 2023 Metro-Goldwyn-Mayer Pictures Inc. All Rights ReservedCREED is a trademark of Metro-Goldwyn-Mayer Studios Inc. All Rights Reserved.C3_27868_RTessa Thompson stars as Bianca and Michael B. Jordan as Adonis Creed inCREED III A Metro Goldwyn Mayer Pictures filmPhoto credit: Eli AdeΒ© 2023 Metro-Goldwyn-Mayer Pictures Inc. All Rights ReservedCREED is a trademark of Metro-Goldwyn-Mayer Studios Inc. All Rights Reserved. Foto: Eli Ade/Eli Ade

Creed III bisa saja menjadi 'proyek percobaan' bagi Jordan tapi ternyata dalam film ini ia membuktikan bahwa ia adalah pembuat film yang sangat ulung.

Sebelum film ini dirilis, Michael B. Jordan sempat mengatakan bahwa secara visual film ini terinsipirasi oleh banyak anime. Statement ini ternyata bukan sekedar lip-service karena ketika saya menonton film saya bisa melihat sendiri referensi yang dimaksudkan oleh Michael B. Jordan.

Adegan-adegan berantemnya, bagaimana slow-motion digunakan dan montage latihannya terasa sekali seperti anime. Dari segi editing Michael B. Jordan juga berhasil mempersembahkan sebuah cerita yang berjalan mulus tanpa kendala. Editor Tyler Nelson dan Jessica Baclesse dengan mulus mempersembahkan Creed III tanpa ada satu pun momen membosankan. Transisi antara satu adegan ke adegan berikutnya terasa mulus sekali. Masa lalu dan masa depan bertubrukan dengan mantap.

Tapi tentu saja, bagian paling memuaskan dari Creed III (yang juga Anda temukan di dua film sebelumnya) adalah bagaimana film ini dibuat dengan pondasi akting yang sangat baik. Tessa Thompson dan Michael B. Jordan sekali lagi membuktikan bahwa mereka adalah bintang A Hollywood yang sangat bersinar.

Sementara Tessa Thompson menyajikan melankoli yang membuat film ini menjadi lebih dalam, Michael B. Jordan melukis Donnie dengan tiga dimensional sehingga setiap emosinya terasa. Tidak ada teknologi yang bisa menggantikan emosi murni aktor-aktor ini dan itulah yang membuat Creed III tetap enak dinikmati meskipun sudah jilid ketiga.

Protagonis akan terasa fungsinya jika ia mendapatkan lawan yang pas. Dan Creed III memberikan Jonathan Majors yang merupakan pemilihan casting terbaik. Ia menipu penonton (dan karakter utamanya) dengan mudah. Perubahan body language dan mimik muka membuat Damian menjadi villain yang layak untuk dirayakan. Ketika akhirnya Donnie dan Damian berada di ring tinju, Anda akan ikut merasakan adrenalinnya.

Kalau memang pembuat franchise ini bisa mempertahankan kualitasnya sebaik ini, saya sungguh tak sabar untuk menantikan jilid petualangan Adonis Creed berikutnya.

Creed III tayang di seluruh jaringan bioskop di Indonesia.




(ass/ass)

Hide Ads