Seharusnya Money Heist Korea: Joint Economic Area tidak dirilis dengan dipecah dengan dua bagian. Alasan utamanya tentu saja karena ini adalah produk remake. Mau bagaimana pun kreatornya berusaha membuat Money Heist Korea: Joint Economic Area berbeda dengan versi aslinya, blueprint-nya masih sama.
Kedua, menonton bagian kedua Money Heist Korea: Joint Economic Area ternyata membutuhkan usaha karena di era dimana memori penonton yang terbatas dengan tontonan yang mereka tonton, saya sudah hampir lupa dengan apa yang terjadi di bagian pertama.
Bagian pertama Money Heist Korea: Joint Economic Area diakhiri dengan berbagai masalah yang dihadapi karakter-karakter utamanya. Identitas Professor (Yoo Ji-tae) sedang berada di ujung tanduk. Tokyo (Jeon Jong-seo) kesusahan untuk menjaga sandera agar tetap kooperatif. Berlin (Park Hae-soo) sepertinya mempunyai misi sendiri yang misterius. Denver (Kim Jo-hoon) cinta lokasi dengan sanderanya. Seon Woo-jin (Kim Yunjin) sepertinya mulai tahu siapa yang sedang dia kencani selama beberapa bulan terakhir.
Keputusan penulisnya (Ryu Yong-jae, Kim Hwan-chae dan Choe Sung-jun) untuk membuat setting Money Heist Korea: Joint Economic Area di masa depan akhirnya berbuah manis di bagian kedua ini. Plot revolusi yang dipakai oleh Professor (hal yang sama juga dilakukan di versi aslinya) menjadi agak lebih signifikan.
Momennya terasa pas dan meyakinkan. Belum lagi cara penulisnya untuk menunjukkan bahwa para politikus yang muncul di serial ini mempunyai misi-misi sendiri. Social commentary dalam serial ini menjadi punya magnet.
Kalau Anda belum pernah menonton versi aslinya, bagian kedua Money Heist Korea: Joint Economic Area ini sangat menyenangkan. Semua drama yang sudah ditebar di bagian pertama mulai dipanen di bagian ini. Belum lagi twist demi twist yang bermunculan.
Ditambah dengan adegan-adegan yang lebih action, bagian kedua Money Heist Korea: Joint Economic Area benar-benar mencengkeram dari awal sampai akhir. Enam episode yang hadir terasa seperti film panjang berdurasi enam jam.
![]() |
Selain klimaks yang memuaskan, di bagian kedua ini juga untuk pertama kalinya penonton diajak untuk menyaksikan situasi yang menyedihkan. Jahatnya (atau jeniusnya), para penulis Money Heist Korea: Joint Economic Area memulai adegan yang menyedihkan tersebut dengan menampilkan adegan flashback dimana karakter-karakternya sedang bersenang-senang dan bahagia sebelum akhirnya kita diajak untuk menangis bersama.
Momen haru ini-lah yang akhirnya membuat Money Heist Korea: Joint Economic Area jauh terasa lebih menggigit dibandingkan bagian pertamanya. Dari segi teknis, presentasi Money Heist Korea: Joint Economic Area bagian kedua tetap mengesankan. Editingnya berjalan dengan mulus (adegan yang melibatkan anak Nairobi sungguh mencuri perhatian), sinematografinya mengesankan dengan visual efek yang mumpuni (tunggu sampai Anda melihat adegan Tokyo naik motor masuk lagi ke Mint).
Satu-satunya hal yang membuat Money Heist Korea menjadi kurang nilainya adalah fakta bahwa serial ini mengikuti blue print versi aslinya. Kalau Anda belum menonton versi aslinya, Money Heist Korea: Joint Economic Area akan membuat Anda melongo. Bagi Anda yang sudah menyaksikan bagian pertamanya, bagian kedua Money Heist Korea: Joint Economic Area harus tetap disaksikan.
Money Heist Korea: Joint Economic Area dapat disaksikan di Netflix.
Simak Video "Adegan Menegangkan di Teaser 'Money Heist: Korea' Bagian Kedua"
[Gambas:Video 20detik]
(ass/ass)