Asterix and the Vikings: Sekadar Nostalgia
Rabu, 21 Jun 2006 15:15 WIB

Jakarta - Lucu? Boleh lah, walau tidak sampai membuat penonton sakit perut dibuatnya. Anda pecandu berat komiknya? Kalau iya, jangan lewatkan filmnya untuk sekadar bernostalgia. Asterix dan Obelix. Dua jagoan dari tanah Galia. Asterix bertubuh mungil tapi memiliki keberanian yang luar biasa. Kecepatannya dalam membuat strategi membuatnya tak terkalahkan dalam setiap peperangan. Obelix. Tubuhnya ekstra besar dengan kekuatan yang super dahsyat. Bersama dengan Asterix, Obelix yang lambat dalam berpikir juga tak kalah tangguh di medan perang. Dalam film 'Asterix and the Vikings', duo maut ini mendapat tugas untuk menggembleng Justforkix, keponakan Vitalstatistix, pemimpin desa di Galia. Asterix dan Obelix ditugaskan untuk menjadikan Justforkix seorang petarung dan menyingkirkan rasa takut yang selama ini setia mendampinginya. Berbagai metode pelatihan dicoba, tapi keberanian Justforkix tak juga tumbuh. Ia lebih senang menari dibanding harus memukul musuh. Tapi semua berubah saat Justforkix mengenal cinta. Gawatnya, ia jatuh cinta pada Abba, anak pimpinan Viking yang merupakan musuh berat Galia. Dengan semangat tinggi, Justforkix berniat membawa kabur Abba dari tanah kelahirannya. Asterix dan Obelix yang ditugasi melatih Justforkix panik. Bagaimana jika bangsa Viking mencelakakan Justforkix? Apa yang harus mereka katakan kepada Vitalstatistix? Apakah Justforkix berhasil membawa kabur Abba? 'Asterix and the Vikings' memang film kartun. Namun bukan berarti film ini "ramah" terhadap anak kecil. Adegan-adegan saat peperangan mungkin akan terasa sangat sadis bagi penonton yang belum menginjak usia remaja. Film bernuansa komedi ini akan terasa lebih menghibur untuk para pecinta komik 'Asterix Obelix'. Ajang nostalgia untuk yang sudah lama tak bertemu Dogmatix, Cacofonix, Geriatrix, dan penduduk Galia lain yang namanya berbuntut ix! (ine/)