Greenland: Perjuangan Mencari Suaka Ketika Dunia Hancur

Greenland: Perjuangan Mencari Suaka Ketika Dunia Hancur

Candra Aditya - detikHot
Jumat, 12 Mar 2021 21:26 WIB
Greenland
Greenland film terbaru Gerard Butler / Foto: (dok.ist)
Jakarta -

Clarke akan datang. Clarke adalah komet yang baru saja ditemukan oleh NASA. Dan kedatangan Clarke akan menjadi event seru yang bisa disaksikan keluarga dan tetangga. Kalian tahu apa yang akan terjadi berikutnya.

Tapi dalam Greenland, semua hal yang biasa Anda lihat dalam film bencana akan digantikan dengan sesuatu yang jarang diberikan oleh film-film sejenis: logika dan emosi yang kuat.

Tokoh utama Greenland adalah John Garrity (Gerard Butler), seorang engineer yang tinggal di Atlanta bersama istrinya Allison (Morena Baccarin) dan anaknya Nathan (Roger Dale Floyd).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

John bersama anaknya sedang belanja di supermarket ketika dia mendapatkan sebuah pesan dari pemerintah. Isinya adalah perintah untuk segera pergi ke Warner Robins Air Force Base untuk evakuasi. John agak bingung karena dari semua orang yang ada di lorong supermarket tersebut, hanya dia yang mendapatkan pesan tersebut.

Ketika sampai rumah, John mendapatkan pesan lagi yang sama. Kali ini semua tetangga melihat pesan tersebut. Dan mereka semua terheran-heran. Kenapa John mendapatkan perintah untuk evakuasi sementara yang lain tidak? Tak lama kemudian Clarke sampai dan mereka semua akhirnya tahu kenapa John mendapatkan pesan tersebut.

ADVERTISEMENT

Di sinilah Greenland menunjukkan giginya. Semua orang memaksa John untuk membawa anak mereka untuk pergi ke tempat evakuasi tapi perintah di ponsel John jelas. John hanya bisa membawa keluarganya, tidak boleh ada yang lain.

Scene kecil tersebut langsung membuat Greenland menjadi berbeda dengan film sejenis. Terutama jika Anda membandingkan dengan film bencana yang dibintangi Gerard Butler sebelumnya, Geostorm. Mungkin karena perbedaan bujet (Geostorm dibuat dengan USD 120 juta dan Greenland dibuat dengan USD 35 juta) sehingga Greenland memilih untuk fokus ke drama dan emosi daripada pamer kehancuran dunia via CGI.

Scene singkat si tetangga meminta John untuk membawa keluarganya ini langsung membuat saya merasa bahwa kejadian dalam Greenland nyata. Melihat bagaimana karakter John terpaksa menolak permintaan tersebut langsung membuat penonton membayangkan apa yang akan mereka lakukan kalau mereka ada di posisi John. Apakah Anda akan melakukan hal yang sama atau nekat melakukan kebaikan meskipun Anda tidak akan tahu apa yang terjadi ke depannya?

Dengan bujet yang terbatas, penulis skrip Chris Sparling dan sutradara Ric Roman Waugh akhirnya lebih fokus menggambarkan sisi tergelap manusia ketika dunia sedang tidak ramah dibandingkan pamer aksi-aksi CGI yang Anda biasa temukan di blockbuster musim panas.

Di sini Anda akan menyaksikan orang baik yang berubah menjadi oportunis dan sebaliknya. Fokus kepada insting asli manusia inilah yang akhirnya menjadikan Greenland sangat memuaskan. Rintangan yang terjadi di sepanjang film akhirnya menjadi tontonan yang mengasyikkan.

Meskipun secara visual Greenland tidak secantik film-film sejenis, Waugh mempersembahkan film ini dengan emosi yang mentah. Hasilnya adalah sebuah perjuangan yang terasa masuk akal. Apa yang dilakukan oleh karakter utamanya terasa masuk akal. Meskipun sudah banyak film yang mengeksplor hal yang sejenis, Waugh tetap bisa mencari sudut yang fresh.

Kolaborasi keduanya dengan Butler setelah Angel Has Fallen ternyata membuat Butler terlihat jauh percaya diri. Butler di film ini terlihat cukup meyakinkan sebagai John Garrity. Butler bukan aktor yang mempunyai kualitas akting yang luar biasa. Tapi dalam Greenland, dia cukup meyakinkan sebagai everyman dan bapak rumah tangga yang mencoba menyelamatkan anak dan istrinya.

Greenland memang tidak subtle sama sekali. Dia dengan keras berteriak meneriakkan semua emosi yang ingin penonton rasakan dengan huruf besar. "TEGANG DISINI", "SEDIH DISINI" dan seterusnya. Tapi di tengah pandemi seperti ini, Greenland ternyata memberikan sebuah katarsis yang tidak terduga.

Ia tidak hanya berhasil menghibur tapi juga mengingatkan betapa menginspirasinya semangat manusia untuk tetap bertahan hidup.

Greenland dapat disaksikan di jaringan bioskop di seluruh Indonesia

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.




(doc/doc)

Hide Ads